Mataram, (Antara)- Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat (Disbudpar NTB) Muhammad Nasir menyatakan pada triwulan pertama tahun ini, wisatawan Australia merajai kunjungan ke wilayah setempat.
"Pada triwulan pertama 2014, NTB telah dikunjungi 228.227 wisatawan yang terdiri atas wisatawan asing sebanyak 95.344 dan 132.803 wisatawan Nusantara. Dari jumlah tersebut, wisatawan dari Australia yang tercatat merajai angka kunjungan," kata Muhammad Nasir di Mataram, Kamis.
Nasir melanjutkan, tingginya angka kunjungan wisatawan Australia ke wilayah NTB sudah terjadi sejak tahun sebelumnya. Salah satu penyebabnya adalah berkat adanya penerbangan langsung Jetstar dari Lombok - Australia.
Berdasarkan data versi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) NTB, angka kunjungan wisatawan pada 2006 tercatat sebanyak 426.577 orang, terdiri atas 179.666 wisatawan mancanegara dan 246.911 wisatawan Nusantara.
Selanjutnya, angka kunjungan wisatawan pada 2007 tercatat sebanyak 457.209 orang, terdiri atas 200.170 wisatawan mancanegara dan 257.209 wisatawan Nusantara. Terjadi peningkatan 3,40 persen jika dibandingkan dengan angka kunjungan wisatawan pada 2006.
Angka kunjungan wisatawan pada 2008 tercatat sebanyak 545.501 orang, terdiri atasi 213.926 wisatawan mancanegara dan 330.575 orang wisatawan Nusantara. Terjadi peningkatan yang sangat signifikan yakni sebesar 19,04 persen jika dibandingkan dengan angka kunjungan wisatawan 2007.
Enam bulan setelah peluncuran Visit Lombok Sumbawa 2012 atau di penghujung 2009, Disbudpar NTB mencatat angka kunjungan wisatawan di tahun itu sebanyak 619.370 orang, terdiri atas 232.525 wisatawan mancanegara dan 386.845 orang wisatawan Nusantara.
Dasar peningkatan target kunjungan wisatawan itu, yakni laporan Badan Pusat Statistik (BPS) tentang tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang yang mengalami peningkatan setiap bulan.
Alasan lainnya yakni hasil testimoni yang menyatakan TPK hotel berbintang rata-rata meningkat hingga mencapai 80 persen setiap bulan dalam beberapa bulan terakhir ini.
Selain itu juga alasan fakta-fakta seperti kegiatan MICE (meeting, incentive, convention, exhibition), acara museum, forum komunikasi (forkom) dan kegiatan lain yang dapat memacu peningkatan angka kunjungan wisatawan.
Sementara itu, Kasubdit Promosi Wisata Wilayah IV Kementerian Parekraf Ni Putu Gayatri menyebutkan bahwa Bandara Internasional Lombok (BIL) saat ini telah mencatatkan pertumbuhan paling tinggi di Indonesia sebagai pintu masuk wisatawan asing.
Dilanjutkan Gayatri, sebagai pintu masuk wisatawan asing yang mencatatkan pertumbuhan tertinggi, bagi Kemenparekraf, BIL kini menempati posisi istimewa, mengingat selama empat bulan berturut-turut mengalami arus kunjungan wisatawan asing yang selalu tumbuh di atas 130 persen.
"Bahkan pertumbuhan arus kedatangan wisatawan asing ke BIL mencapai angka 190,59 persen," ujar Gayatri.
Pertumbuhan ini, katanya, mulai terasa sejak adanya beberapa penerbangan langsung dari beberapa negara lain ke BIL, seperti penerbangan dari Malaysia, Australia dan lainnya.