Untuk itu, kata dia, di HADI NW ke-70 ini PBNW menghadiahkan sebuah aplikasi yang bernama WAHFAZH.
Aplikasi WAHFAZH, merupakan aplikasi komunikasi dan sosial media yang dapat digunakan seluruh jamaah NW pada khususnya dan seluruh warga negara Indonesia pada umumnya.
“Melalui Aplikasi WAHFAZH ini, jamaah dapat melakukan interaksi chat personal, chat group, berbagi dokumen, vioce call dan video call antar sesama pengguna WAHFAZH,” ungkapnya.
Selain itu, kata Kyai Hamzanwadi II, Aplikasi WAHFAZH ini juga terintegrasi dengan Hizib Digital Nahdlatul Wathan yang sebelumnya telah dirilis oleh Pengurus Besar NW, sehingga dalam satu aplikasi, jamaah dapat melakukan komunikasi online dan sekaligus membuka Hizib NW secara digital.
“Menjaga Nahdlatul Wathan, berarti menjaga ajaran-ajaran Maulana sebagai tokoh sentral di Nahdlatul Wathan. Menjaga Nahdlatul Wathan berarti menjaga Nahdlatul Wathan dari orang-orang yang hendak merusaknya,” tegasnya.
Strategi ketiga adalah At-ta'yiid yang dapat dipahami sebagai penguatan, dan penegasan. Kita tidak cukup menyebarkan dan menjaga Nahdlatul Wathan, namun kita juga harus menguatkan Nahdlatul Wathan, katanya.
Kita kuat ke-NW-an jama'ah Nahdlatul Wathan. Kita kuatkan daya saing Nahdlatul Wathan. Kita kuatkan dengan tetap berpegang kepada Samina Wa Atona kepada pimpinan organisasi.
“Kita harus terus memberi kontribusi yang positif terhadap NKRI tercinta,” kata Rektor IAIH NW Lotim ini.
1.700 madrasah NW
Pada aspek pendidikan katanya, Nahdlatul Wathan menunjukkan bagaimana menegaskan diri sebagai oragnisasi yang memayungi ribuan lembaga pendidikan. Nahdlatul Wathan memiliki identitas dan entitas pendidikan Islam yang khas.
“Alhamdulillah Madrasah Nahdlatul Wathan yang tersebar di seluruh nusantara sesuai data PB NW sejumlah 1.700 madrasah yang tersebar dari Sabang sampai Marouke,” pungkasnya.
Dalam pengajiannya, Syaikh Abu Abdullah Mustafa Abu Zayyan Attilim Tsani Al-Makki, yang diterjemahkan TGH. Yusron Azzahidi.
Ratusan ribu warga Nahdlatul Wathan hadiri puncak Hari Jadi ke-70
NW lahir dari sebuah pemikiran konstruktif yang lahir dari semangat patriotisme dan nasionalisme yang tinggi