Jakarta (ANTARA) -
Siman sukses mendulang medali emas pada nomor tersebut dengan catatan waktu 25,16 detik, sedangkan Jacinto yang baru berusia 22 tahun mengukir catatan waktu 25,56 detik.
Setelah berhasil menjadi yang tercepat untuk nomor gaya punggung 50 meter di kancah Asia Tenggara, Siman kini berharap dapat meraih prestasi di level yang lebih tinggi lagi. Untuk Asian Games 2022 yang akan berlangsung pada September mendatang, perenang asal Bali itu berharap dapat meraih medali.
"Ke depannya ini yang pasti, yang paling dekat itu ada di World Championship nah setelah itu ada Asian Games. Minta doanya Semoga bisa meraih medali," ucap perenang yang berhasil memenangi empat medali emas pada SEA Games 2011 itu. "(Baru menargetkan dapat) medali. Soalnya belum tahu karena tanding keluar juga masih sedikit gitu. Jadi belum tahu peta kekuatan untuk di Asianya," katanya.
Beberapa bulan lalu, Siman sempat dicoret dari pelatnas untuk SEA Games 2023. Nama Siman dan delapan atlet nasional lainnya tidak dimasukkan dalam surat keputusan Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI).
Namun pada awal 2023, Siman kembali dimasukkan ke dalam tim pelatnas. Ia pun termasuk dibebani target tinggi oleh PRSI, yakni medali emas, yang kemudian dapat dijawab dengan sangat baik oleh Siman. "Mungkin ke depannya lebih transparan lagi, karena kan kemarin sempat ada naik-turunnya buat aku sendiri. Sempat keluar terus masuk lagi. Mungkin lebih transparan, lebih oke lagi. Jadi kita persiapannya bisa lebih bagus lagi, dan bisa meraih prestasi," kata Siman.
Baca juga: Indra Sjafri sebut empat tim miliki peluang sama ke final
Baca juga: SEAGF ungkap alasan pemberian medali emas
Tim renang Indonesia yang dihuni banyak perenang muda berhasil membawa pulang tiga medali emas, satu perak, dan tiga perunggu. Regenerasi tampaknya coba dilakukan oleh PRSI, terbukti dengan perolehan dua medali emas lainnya, melalui dua perenang muda, Masniari Wolf pada nomor 50 meter gaya punggung putri dan Felix Viktor Iberle pada nomor 50 meter gaya dada putra.