Kebakaran di Sumbawa ludeskan 24 rumah warga

id Kebakaran di Sumbawa,Kebakaran di Sumbawa ludeskan 24 rumah warga,24 rumah terbakar di Sumbawa, BPBD Sumbawa, Sumbawa

Kebakaran di Sumbawa ludeskan 24 rumah warga

Rumah warga di Sumbawa, NTB rata dengan tanah setelah terbakar. (ANTARA/Humas BPBD Sumbawa)

Mataram (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), menyatakan sebanyak 24 rumah di Dusun Musuk, Desa Tangkampulit, Kecamatan Batulanteh, ludes dilalap si jago merah.

"Penyebab kebakaran masih dilakukan asesmen," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sumbawa, M Nurhidayat di Mataram, Senin. Ia mengatakan akibat kebakaran tersebut puluhan rumah warga ludes terbakar dan satu rumah dinas juga terbakar. Sedangkan jumlah warga yang terdampak sebanyak 25 Kepala Keluarga.

"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran tersebut. Namun, warga mengalami kerugian material," katanya. Peristiwa bencana kebakaran itu diduga bermula dari salah satu rumah kayu atau rumah panggung salah satu korban, pada saat itu sedang memasang Acu di dalam rumahnya untuk mengecas Handphone.

"Selanjutnya membakar dinding rumah yang terbuat dari papan dan melebar ke rumah warga yang lainnya," katanya. Masyarakat yang melihat peristiwa itu langsung berupaya untuk memadamkan api dengan alat seadanya dikarenakan lokasi dan medan menuju Dusun Musuk merupakan pegunungan, jauh dan jalan yang berbatu.

"Api dapat dipadamkan pada pukul 13.15 Wita," katanya.

Ia mengatakan dalam peristiwa itu tidak ada rumah maupun barang berharga milik warga yang bisa diselamatkan, karena mobil pemadam kebakaran tidak bisa masuk, akibat kondisi jalan menuju lokasi tersebut juga cukup berat.

Baca juga: Kebakaran Pasar Arjosari Pacitan taksir kerugian Rp400 juta
Baca juga: Kebakaran hutan di Kalbar kerahkan pesawat lakukan TMC


Pasca kejadian pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan pemerintah desa dan melakukan pendataan terhadap kebutuhan warga. Selain itu, warga dibantu aparat telah melakukan pembersihan dampak kebakaran. "Kebutuhan mendesak saat ini seperti terpal, selimut, Air Minum, pakai layak dan perlengkapan bayi," katanya.*