Data petani di Lombok Tengah diperbaiki guna maksimalkan distribusi pupuk

id Petani ,Distan Lombok Tengah ,NTB

Data petani di Lombok Tengah diperbaiki guna maksimalkan distribusi pupuk

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi NTB, M Kamrin (ANTARA/Akhyar Rosidi)

Petani penerima pupuk bersubsidi harus memiliki KTP, karena alokasi pupuk saat ini menggunakan e-RDKK

Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB),  melakukan koordinasi dengan Dinas Dukcapil setempat untuk memperbaiki data petani agar distribusi pupuk bersubsidi lebih maksimal.

"Petani penerima pupuk bersubsidi harus memiliki KTP, karena alokasi pupuk saat ini menggunakan e-RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) yang terkoneksi dengan NIK," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah, Muhammad Kamrin di Praya, Jumat.

Oleh karena itu, pihaknya  turun langsung ke desa bersama Dinas Dukcapil Lombok Tengah untuk melakukan perbaikan data petani, sehingga mereka terdaftar untuk menerima pupuk bersubsidi tersebut.

"Perbaikan ini dilaksanakan selama empat bulan dan untuk melakukan evaluasi penyaluran pupuk bersubsidi ini," katanya.

Baca juga: Lombok Tengah edukasi petani antisipasi dampak El Nino
Baca juga: Distan Lombok Tengah mendata kerusakan tanaman tembakau akibat hujan


Ia mengatakan pada alokasi pupuk bersubsidi saat ini memang ada sebagian petani yang tidak keluar namanya dalam penerimaan pupuk bersubsidi di 2024, karena mereka tidak memiliki KTP,  NIK tidak sinkron dengan E-RDKK dan beberapa persoalan lainnya.

Oleh karena itu, pihaknya berharap para petani yang belum terdaftar untuk bisa melapor, sehingga bisa terdaftar  pada penyaluran alokasi pupuk bersubsidi ke depan.

"Para pengecer dan kelompok tani tidak kaku, mereka harus aktif mendaftar anggotanya," katanya.

Ia mengatakan  stok pupuk bersubsidi di Lombok Tengah pada musim tanam saat ini tidak ada persoalan, karena dari 50 ribu ton yang diusulkan, alokasi pupuk yang diberikan pemerintah itu mencapai 23.489 ton baik pupuk jenis urea dan NPK.

Selain itu, berdasarkan instruksi dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia, alokasi pupuk pada musim tanam kedua itu bisa dialokasikan untuk kebutuhan pada musim tanam pertama.

“Kebutuhan pupuk bersubsidi untuk petani tidak ada masalah, stok pupuk masih banyak," katanya.

Ia mengatakan luas tanah di Lombok Tengah pada musim hujan awal 2024 ini mencapai 51 ribu hektare,  namun hingga saat ini baru 35 ribu hektare yang telah ditanami padi. Hal itu sebagai dampak El Nino, karena sebagian lahan pertanian di Lombok Tengah tergantung pada air hujan dan musim tanam mundur.

"Sekitar 15 ribu hektare dari 50 ribu total luas tanam di Lombok Tengah yang belum mulai ditanami padi," katanya.

Baca juga: Pemkab Lombok Tengah menyalurkan bantuan pupuk ke petani tembakau