Ibnu Halil pimpin suara tertinggi DPD Dapil NTB

id Pemilu 2024,Perolehan Sementara Suara Pemilu DPD RI Dapil NTB,Dapil NTB DPD RI,ibnu halil,DPD,NTB

Ibnu Halil pimpin suara tertinggi DPD Dapil NTB

Anggota DPD RI, TGH Ibnu Halil usai mendaftar sebagai bakal calon anggota DPD RI di Kantor KPU Nusa Tenggara Barat (NTB) di Mataram, Mei tahun 2023. (ANTARA/Nur Imansyah).

Saat ini kami fokus bagaimana menjalani proses pemungutan suara yang sudah kita ketahui bersama-sama
Mataram (ANTARA) - Hasil hitung cepat Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk perolehan suara pemilu Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Daerah Pemilihan (Dapil) Nusa Tenggara Barat menempatkan calon petahana TGH Ibnu Halil memimpin di posisi teratas dengan perolehan suara 175.938 atau 10,37 persen.

Berdasarkan data di laman pemilu2024.kpu.go.id, hingga Minggu pagi, suara masuk sudah mencapai 67,33 persen atau 10.937 dari 16.243 tempat pemungutan suara (TPS).

Untuk peraih suara kedua terbanyak diraih Muhammad Fikri Farabi yang meraup 166.662 atau 9,82 persen. Farabi sendiri merupakan putra pertama mantan Gubernur NTB dua periode Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi yang kini menjabat Ketua Harian Partai Perindo dan Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud.

Kemudian di tempat ketiga diisi petahana lain, yakni Evi Apitamaya dengan 165.487 suara atau 9.75 persen. Ditempat keempat atau batas akhir kursi untuk DPD RI diperoleh TGH Lalu Gede Muhammad Ali Wirasakti Amir Murni yang meraup 131.381 suara atau 7,74 persen. Sedangkan dua anggota petahana lain yang terpilih dari hasil Pemilu 2019, yakni Lalu Suhaimi Ismy masih memperoleh 120.048 suara atau 7,07 persen.

Baca juga: Lima caleg DPRD NTB Dapil Kota Mataram meraih suara tertinggi
Baca juga: Kesiapan IKN menyambut HUT ke-79 RI


Kemudian Achmad Sukisman Azmy memperoleh suara 112.576 atau 6,63 persen. Namun, perolehan suara ini masih bisa berubah karena bersifat sementara. Sebelumnya Ketua KPU NTB Muhammad Khuwailid, mengatakan terkait hasil pemungutan suara pihaknya belum bisa menyampaikan terlalu banyak karena semua masih dalam proses, sehingga dirinya meminta semua pihak untuk sabar menunggu hasil resmi dari KPU.

"Saat ini kami fokus bagaimana menjalani proses pemungutan suara yang sudah kita ketahui bersama-sama," katanya.