Mataram (Antara NTB)- Badan Keuangan Daerah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mencatat realisasi pajak bumi dan bangunan di kota itu sebesar 78 persen atau Rp18,5 miliar lebih dari target Rp24 miliar.
"Realisasi pajak bumi dan bangunan (PBB) itu berdasarkan data hingga Selasa (29/8)," kata Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Mataram HM Syakirin Hukmi di Mataram, Rabu.
Ia berharap, dalam waktu dua hari ini realisasi PBB bisa mencapai sampai 90 persen, sebab biasanya menjelang tanggal jatuh tempo yakni pada tanggal 31 Agustus 2017, wajib pajak lebih aktif membayar pajak.
"Hari ini, loket PBB yang kami buka lebih ramai dari biasanya. Semoga yang datang membayar adalah wajib pajak (WP) besar sehingga dapat mendongkrak realisasi target PBB," katanya.
Menurutnya, meskipun tanggal jatuh tempo sudah lewat, namun proses penagihan kepada WP tetap dilakukan, karena target PBB sebesar Rp24 miliar itu adalah target hingga 31 Desemeber 2017.
Dengan demikian, apabila sampai tanggal 31 Agustus 2017, PBB terealisasi 90 persen, maka sisanya 10 persen akan dilakukan penagihan secara intensif dengan konsekwensi denda sebesar 2 persen per bulan dari nilai pajak.
"Konsekuensi itu terus kami ingatkan agar WP, terutama WP besar bisa memprioritaskan pembayaran PBB agar tidak kena denda," katanya.
Kasubid Penagihan BKD Kota Mataram Ahmad Amrin sebelumnya mengatakan, untuk mencapai target PBB yang ditetapkan pihaknya telah berkoordinasi dengan aparat kelurahan yang diketahui memiliki potensi WP besar, seperti di Kelurahan Cilinaya dan Kelurahan Cakranegara Barat.
Bahkan, mengoptimalkan penagihan dan pelayanan menjelang tanggal jatuh tempo, BKD juga memaksimalkan pelayanan mobil keliling.
"Saat kegiatan pasar rakyat yang digelar Dinas Perdagangan dienam kecamatan, kami juga turut serta. Alhamdulillah antusias WP lumayan meskipun lebih banyak yang belanja dari pada membayar pajak. Jumlah WP yang datang sekitar 20-80 orang," ujarnya.
Selain itu, sambungnya, selama kegiatan gebyar PBB, pihaknya juga menambah petugas penerima pembayaran PBB atau kasir sebanyak delapan orang.
"Delapan orang ini terdiri atas enam orang kasir keliling dan dua orang kasir tambahan di halaman parkir BKD. Sementara empat kasir di loket pembayaran tetap siaga seperti biasa," katanya. (*)