Denpasar (ANTARA) - Made Taro, maestro dongeng dan permainan tradisional Bali, mengajak para orang tua membiasakan mendongeng atau memberikan cerita bekal tidur sejak dini kepada buah hati mereka karena sarat dengan nilai karakter dan pendidikan moral.
"Pendidikan karakter harus ditanamkan sejak dini kepada anak-anak, salah satunya bisa melalui dongeng," kata dia saat menjadi narasumber dalam Lokakarya Mendongeng di Penggak Men Mersi di Denpasar, Selasa.
Menurut dia, pengaruh positif dari dongeng yang dibawakan oleh para orang tua atau kakek serta nenek akan dapat menyusup dalam hati anak-anak.
Bahkan, katanya, ada penelitian yang menyampaikan dampak mendongeng itu tampak hingga 25 tahun ke depan.
"Dongeng sudah bisa diberikan kepada anak sejak mereka berusia tiga tahun. Supaya menarik, saat mendongeng bisa sembari diberikan peragaan dan disertai gambar, sedangkan materi dongeng tentu dimulai dari apa yang dikenal di lingkungannya," ucapnya pada acara yang menjadi rangkaian agenda Rare Bali Festival 2024 itu.
Taro yang sudah 50 tahun menemani anak-anak melalui dongeng, lagu, dan permainan tradisional tanpa putus itu, mengatakan dongeng yang diberikan kepada anak-anak harus disesuaikan dengan usia dan lingkungan mereka.
Ia mencontohkan untuk anak-anak jenjang PAUD/TK itu dongeng yang diberikan bisa yang untuk mengenal dunia binatang dan lingkungan.
"Contohnya saja dongeng Ekor Tikus yang Hilang itu dapat mengajarkan pada anak-anak mulai mengenali lingkungan, seperti mengenal tokoh tikus, kucing, sapi, petani, pedagang, tukang potong daging dan sebagainya," kata Taro yang kini berusia 85 tahun itu.
Untuk dongeng bagi anak-anak SD yang sudah bisa mengklasifikasi dan imajinasi sudah lebih luas, bisa diarahkan pada dongeng dengan peran yang lebih beragam.
"Sementara itu untuk dongeng yang diberikan kepada remaja, bisa dongeng tentang cinta. Contohnya dongeng tentang Bangau Jatuh Cinta pada Gelatik," ujar pendiri Sanggar Kukuruyuk itu.
Baca juga: Menggabungkan riset dan suasana negeri dongeng
Baca juga: Duta Baca Indonesia menjelaskan pentingnya dongeng untuk anak
Taro mengapresiasi peran pemerintah yang saat ini sudah mulai memberikan perhatian lebih pada dongeng dengan menerbitkan berbagai cerita rakyat dalam bentuk buku.
Selain itu, ia melihat dewasa ini sudah mulai kembali bergeliat kesadaran mendongeng di masyarakat melalui berbagai ajang acara perlombaan, serta banyak mahasiswa juga mengangkat dongeng menjadi karya skripsi.
Berita Terkait
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21
Ikan tuna NTB mengandung merkuri kadar rendah
Rabu, 10 Juni 2015 6:56