Sebanyak 66 bakal calon peserta Pilkada Serentak 2024 di NTB dinyatakan sehat

id Pilkada 2024,KPU NTB,RSUD Provinsi NTB,Hasil Kesehatan Cakada di NTB

Sebanyak 66 bakal calon peserta Pilkada Serentak 2024 di NTB dinyatakan sehat

Anggota KPU NTB Divisi Teknis Penyelenggaraan Zuriati didampingi Anggota KPU NTB Divisi Perencanaan Data dan Informasi Halidy menerima dokumen kesimpulan hasil pemeriksaan kesehatan para calon kepala daerah dari Direktur RSUD Provinsi NTB dr Lalu Herman Mahaputra (kanan) di Aula Kantor KPU NTB di Mataram, Selasa (3/9/2024). (ANTARA/Nur Imansyah)

Mataram (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat mengumumkan hasil pemeriksaan kesehatan sebanyak 33 bakal pasangan calon atau 66 orang bakal calon kepala daerah peserta Pilkada Serentak 2024 yang menyatakan semuanya sehat jasmani dan rohani.

"Semua bakal calon kepala daerah yang sudah menjalani pemeriksaan kesehatan hasilnya zero dan dinyatakan fit," kata Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB dr Lalu Herman Mahaputra usai menyerahkan hasil pemeriksaan kesehatan bakal pasangan calon ke KPU provinsi dan KPU sembilan kabupaten/kota di NTB di Mataram, Selasa.

Kegiatan penyampaian kesimpulan hasil pemeriksaan kesehatan bakal pasangan calon itu dihadiri anggota KPU Provinsi NTB Divisi Teknis Penyelenggaraan Zuriati dan anggota Divisi Perencanaan Data dan Informasi Halidy serta perwakilan KPU dari sembilan kabupaten/kota.

Meskipun dinyatakan sehat secara fisik dan rohani, Lalu Herman tidak menampik bahwa seluruh bakal calon kepala daerah, baik itu gubernur/wakil gubernur, bupati/wakil bupati dan wali kota/wakil wali kota, rata-rata mengalami stres berat dan kolesterol.



Namun, kata Dokter Jack (sapaan akrabnya), stres berat dan kolesterol para bakal calon kepala daerah itu suatu kewajaran sebab banyak kegiatan yang menguras banyak tenaga, apalagi sering bolak-balik pergi ke Jakarta.

"Tapi (stres dan kolesterol) itu kami masih toleransi, mengingat faktor usia dari masing-masing pasangan calon," terangnya.

Ia menambahkan hasil pemeriksaan kesehatan semua bakal pasangan calon ini dapat dipertanggungjawabkan oleh pihak rumah sakit.

"Yang nilai itu bukan direktur, tetapi tim kesehatan dan saya pastikan hasilnya itu bisa kita pertanggungjawabkan," katanya.

Baca juga: Sebanyak 16 cakada di NTB mulai jalani tes kesehatan di RSUP NTB

Anggota KPU Provinsi NTB Zuriati menyatakan proses dan hasil pemeriksaan kesehatan para bakal calon kepala daerah ini merupakan bentuk pemenuhan dari rangkaian persyaratan pendaftaran pilkada.

"Sesuai PKPU itu pemeriksaan kesehatan calon kepala daerah disampaikan oleh rumah sakit kepada yang bersangkutan, namun karena calon kepala daerah ada di mana-mana maka hasil ini diteruskan oleh KPU dan hasilnya ini hanya kesimpulan," ujarnya.

Namun, untuk hasil rekam medik pemeriksaan kesehatan para bakal calon ini wajib dijaga kerahasiaannya dan menjadi milik rumah sakit sehingga tidak bisa dibuka, kecuali ada permintaan untuk kepentingan pemeriksaan dan mendapat izin dari yang bersangkutan.

Sesuai petunjuk KPU, pemeriksaan kesehatan bakal pasangan calon dimulai pada 27 Agustus hingga 2 September 2024 di RSUD Provinsi NTB.

Baca juga: RSUD NTB layani delapan bakal paslon pilkada tes kesehatan hari terakhir

RSUD Provinsi NTB melibatkan sebanyak 122 tenaga medis untuk melakukan pemeriksaan kesehatan bakal calon kepala daerah, yakni calon gubernur/wakil gubernur, calon bupati/wakil bupati, dan calon wali kota/wali kota di sembilan daerah.

Tim kesehatan ini terdiri atas dokter spesialis, dokter, perawat, tenaga penunjang, dan tenaga pendukung. Khusus tenaga medis dokter, RSUD Provinsi NTB menetapkan 14 dokter spesialis dari berbagai disiplin.

Sementara pemeriksaan kesehatan itu meliputi penyakit dalam, syaraf, mata, urologi, orthopedi, THT, bedah, jantung, obgyn, gigi, kesehatan jiwa, narkoba, psikologis, dan penunjang (radiologi dan laboratorium).

Para bakal calon kepala daerah itu mengikuti Pilkada Provinsi NTB, Pilkada Kota Bima, Kabupaten Bima, Dompu, Sumbawa, Sumbawa Barat, Lombok Timur, Lombok Tengah, Lombok Barat, dan Lombok Utara.