Mataram (ANTARA) - Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta menyebutkan jumlah kasus kebakaran di wilayah tersebut mengalami peningkatan sepanjang musim kemarau ini.
"Selama Juni lalu ada 159 kasus kebakaran," kata Kepala Seksi Publikasi dan Pemberdayaan Masyarakat, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta Saepuloh di Jakarta, Senin.
Jika dibandingkan bulan-bulan sebelumnya, misalnya pada bulan Maret sebanyak 133 kasus, April 122 kasus, dan Mei 137 kasus, kejadian kebakaran sepanjang Juni 2019 meningkat.
Baca juga: Kebakaran di Tanah Abang akibat korsleting listrik
Pada bulan ini, tercatat 34 kasus kebakaran yang terjadi hingga periode 7 Juli 2019. Jika dihitung sejak 1 Januari 2019 tercatat sebanyak 857 kasus kebakaran.
Saepuloh menyebutkan kasus kebakaran paling banyak terjadi di Jakarta Selatan sebanyak 226 kasus, diikuti Jaktim 217 kasus, Jakbar 154 kasus, Jakut 135 kasus, dan 125 kasus di Jakpus.
Faktor penyebab kebakaran terbanyak masih listrik sebanyak 574 kasus, kemudian gas 93 kasus, membakar sampah 52 kasus, rokok 25 kasus, lilin tiga kasus, dan sisanya penyebab lainnya.
"Kebakaran ini telah mengakibatkan 10 korban tewas dan 67 korban luka dari warga. Dari petugas, 12 orang mengalami luka-luka," katanya.
Untuk taksiran kerugian, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta mencatat sekitar Rp166,21 miliar dari kasus kebakaran yang terjadi mulai 1 Januari s.d. 7 Juli 2019.
Baca juga: Rumah tinggal di Cipinang Jaya terbakar
Ia mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati beraktivitas yang menggunakan api selama musim kemarau ini mengingat rawan terjadi kebakaran.
"Musim kemarau ini memang rawan kebakaran. Alang-alang karena kering, lalu dipicu api kecil saja, misalnya puntung rokok, langsung terbakar," katanya.
Kasus kebakaran alang-alang dan tumbuhan juga terpantau meningkat karena sepanjang Juni 2019 terjadi lima kasus, sementara pada bulan ini sudah mencatat angka yang sama, padahal baru memasuki hari ketujuh.
Berita Terkait
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21
Ikan tuna NTB mengandung merkuri kadar rendah
Rabu, 10 Juni 2015 6:56