Mataram (ANTARA) - Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii menilai keamanan dan kebebasan navigasi di Laut China Selatan harus terus dijaga, meskipun sejumlah negara berdaulat masih terlibat sengketa teritorial di perairan tersebut.
“Saya rasa yang paling penting adalah menjamin keamanan dan kebebasan navigasi sesuai dengan hukum internasional,” kata Dubes Ishii di sela-sela Resepsi Japan Self-Defense Forces Day di Jakarta, Kamis malam.
Meskipun tidak termasuk negara yang ikut bersengketa, Ishii menegaskan bahwa Jepang memiliki kepentingan besar terkait Laut China Selatan yang merupakan bagian jalur komunikasi internasional.
“Laut China Selatan berada di tengah-tengah jalur komunikasi yang sangat penting, tidak hanya untuk Jepang tetapi untuk China, Korea, Eropa, juga Indonesia. Itu sebabnya kami memiliki perhatian terkait situasi di perairan tersebut,” kata Ishii.
Sengketa Laut China Selatan melibatkan klaim pulau dan maritim diantara beberapa negara di wilayah tersebut, yaitu Brunei Darussalam, China, Taiwan, Malaysia, Indonesia, Filipina, dan Vietnam.
Diperkirakan 3,37 triliun dolar AS perdagangan global melewati Laut China Selatan setiap tahun, yang merupakan sepertiga dari perdagangan maritim global.
Risiko ketakstabilan karena pembajakan, perampokan bersenjata terhadap kapal di laut, terutama militerisasi pulau buatan yang secara ilegal dibangun di Laut China Selatan telah menarik perhatian internasional dan dapat menarik negara-negara besar untuk campur tangan di wilayah tersebut.
Berita Terkait
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21
Ikan tuna NTB mengandung merkuri kadar rendah
Rabu, 10 Juni 2015 6:56