Gubernur NTB inginkan sekolah statistik dibangun di Indonesia Timur

id Gubernur NTB,Zulkieflimansyah,Sekolah Tinggi Ilmu Statistik,Indonesia Timur

Gubernur NTB inginkan sekolah statistik dibangun di Indonesia Timur

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), H. Zulkieflimansyah. (ANTARA/Nur Imansyah).

Mataram (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), H. Zulkieflimansyah berharap suatu saat Sekolah Tinggi Ilmu Statistik, tidak lagi berada di Jakarta atau wilayah Barat Indonesia, melainkan juga berada di wilayah Indonesia Timur.

"Saya memiliki mimpi suatu saat Sekolah Tinggi Ilmu Statistik tidak lagi berada di Jakarta atau wilayah Barat Indonesia, namun juga berada di wilayah Indonesia Timur, baik itu di Sulawesi, Papua atau di wilayah Nusa Tenggara," kata Zulkieflimansyah saat rapat koordinasi Satu Data Kependudukan tahun 2019 di Matara, Kamis.

Gubernur menilai, dengan berdirinya sekolah statistik di wilayah Indonesia Timur, maka Sumber Daya Manusia (SDM) dapat dipacu dan bisa bersaing dengan SDM yang ada di wilayah Indonesia Barat. Sehingga, anak-anak yang cerdas di bidang statistik tidak lagi terpusat di Jakarta. Namun tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

"Human Development Index (HDI) Indonesia Bagian Timur itu rendah bukan karena standard of living kita rendah. Tapi mayoritas lulusan SMA terbaik kita sekolahnya di Bandung, Jogja dan Malang," jelas Bang Zul.

Maka, salah satu cara untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia, adalah dengan menghadirkan lembaga pendidikan berkualitas, seperti STAN atau STIS.

Terkait data statistik, Gubernur NTB menyampaikan pentingnya satu data yang akurat. Sehingga, kebijakan yang dibuat untuk masyarakat betul-betul berbasiskan data, baik secara nasional maupun di tingkat daerah. Namun, perlu juga diingat, katanya bahwa angka-angka keberhasilan, baik itu ekonomi dan inflasi, harus memiliki dampak bagi kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat.

"Pembangunan itu tidak mungkin direduksi hanya sebatas angka-angka. Percuma angka pertumbuhan ekonomi kita tinggi, namun masyarakat lokal kita jadi penonton," katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik NTB, Suntono menyampaikan rapat koordinasi satu data ini dimaksudkan untuk membahas data yang dihimpun statistik dalam bentuk satu data. Sehingga, tidak ada lagi data yang berbeda, baik oleh statistik maupun lembaga terkait lainnya.

Kegiatan itu, tambah akan berlangsung dua hari dengan menghadirkan para pemangku kepentingan, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.