Palu (ANTARA) - Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Sulawesi Tengah Ihsan Basir meminta para orang tua meningkatkan peran dalam upaya mencegah penyalahgunaan narkoba pada anak-anak.
"Kewaspadaan orang tua perlu ditingkatkan dalam mengawasi anak-anak agar terhindar dari bahaya narkoba," katanya di Palu, Sabtu.
Ia mengatakan bahwa anak-anak umumnya mudah terpengaruh oleh kelompok dan kondisi lingkungan sekitarnya dan kondisi yang demikian membuat mereka sering dijadikan target oleh pengedar narkoba.
"Oleh karena itu kami sangat harapkan peran aktif dari orang tua dan keluarga di lingkungan rumah tangga untuk lebih waspada serta mengontrol langsung pergaulan anak," kata Ihsan.
Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Palu mencatat selama tahun 2018 ada 69 pelajar dan mahasiswa yang menjadi korban penyalahgunaan narkoba.
Pada tahun 2019, BNN Provinsi Sulawesi Tengah mencatat jumlah anak yang menjadi korban penyalahgunaan narkoba sebanyak 816 orang, yang meliputi 149 siswa sekolah dasar, 327 siswa sekolah menengah pertama, dan 340 siswa sekolah menengah atas.
Anak-anak yang menjadi korban penyalahgunaan narkoba tersebut telah menjalani rehabilitasi dengan fasilitasi dari pemerintah.
Kepala Bagian Umum BNN Provinsi Sulawesi Tengah Masnawati Rahman mengatakan bahwa peran aktif orang tua sangat penting dalam upaya melindungi anak-anak dari bahaya narkoba.
"Kami harap ada peran aktif dari masyarakat, dari orang tua untuk melindungi, mencegah peredaran narkoba. Jangan sampai ingin berperan aktif saat anaknya sudah terpapar bahaya narkoba," katanya.