Tudingan radikal terhadap Din Syamsuddin, Forum Sumbawa Menggugat gelar aksi unjuk rasa

id GAR ITB

Tudingan radikal terhadap Din Syamsuddin, Forum Sumbawa Menggugat gelar aksi unjuk rasa

Istimewa

Sumbawa (ANTARA) - Forum Sumbawa Menggugat (FSM) melakukan unjuk rasa di depan kantor Bupati Sumbawa, Selasa, menuntut dan menggugat tudingan radikal kepada Prof DR H M Din Syamsuddin MA oleh Gerakan Anti-Radikal (GAR) ITB. 

Koordinator aksi Dr Drs H A Rahman Alamuddin SH MH dalam orasinya meminta kepada DPRD Sumbawa selaku lembaga perwakilan rakyat masyarakat Sumbawa untuk mengajukan surat permohonan kepada KASN, Kemenkominfo, Menteri Agama agar tidak memproses aduan GAR ITB atas tindakan Radikalisme dan pelanggaran disiplin ASN kepada Din Syamsuddin. 

Dalam unjukrasa itu FSM juga mendatangi Mapolres Sumbawa untuk melaporkan secara langsung terhadap tindakan GAR ITB, dan laporan diterima oleh Waka Polres Kompol Agung Asmara SIK. 

"Kami meminta Kapolri menindak tegas dan memproses laporan yang telah kami ajukan terkait tindakan yang dilakukan GAR ITB memfitnah dan mencemarkan nama baik Din Syamsuddin," tegas koordinator aksi. 

Baca juga: Petisi tolak Din Syamsuddin sebagai radikal mencapai 12 ribuan

Hadir menemui massa aksi di kantor Bupati yaitu Wakil Bupati Sumbawa, Ketua MUI, FKUB, Ketua DPRD Sumbawa, Rektor Unsa, Rektor UTS, Rektor IISBUD, STKIP Sumbawa, PD Muhammadiyah, PC NU Sumbawa, Forum Lintas Etnis Kabupaten Sumbawa dan PDPM Sumbawa. 

Unjukrasa yang digelar di kantor Bupati dan Polres Sumbawa ini dikawal ketat aparat kepolisian termasuk sejumlah Polwan yang berdiri berjejer di barisan depan. 

Kapolres Sumbawa AKBP Widy Saputra SIK melalui Kasubbag Humas AKP Sumardi S.Sos, Selasa, mengatakan, pihaknya menerjunkan puluhan personil mengawal aksi unjukrasa tersebut. 

Ia mengatakan bahwa dalam pengawalan, anggotanya lebih mengedepankan sikap humanis, hal itu terbukti dari Polisi Wanita (Polwan) cantik yang berjejer di barisan depan pengawalan.

"Alhamdulillah aksi hari ini berjalan aman dan damai, aksi yang berjumlah sekitar 50 orang tersebut juga menerapkan protokol kesehatan," ujarnya.

Baca juga: Mahfud menegaskan pemerintah tidak akan proses hukum Din Syamsuddin

Baca juga: Dituding radikal, tokoh Tionghoa sebutkan Din Syamsuddin sosok moderat