Mataram (ANTARA) - Program pendidikan dan kebudayaan Kedutaan Besar Amerika Serikat memberikan program pendidikan bagi Dosen yang ingin mahir berbahasa Inggris dan mahasiswa Indonesia yang ingin belajar di berbagai universitas di negeri itu.
"Kami memberikan program kursus bahasa Inggris bagi dosen dan mahasiswa yang ingin belajar bahasa Inggris, dan kursus ini kami berikan bersamaan dengan webinar secara gratis," kata Rick Rosenberg Direktur Religion English Language Office (RELO) pada Talkshow yang diadakan Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram dalam kegiatan Annual International Conference on Islam Studies (AICIS) ke 21, Kamis (20/10).
Rick menambahkan, program bahasa inggris akan mengundang pendiri bahasa inggris dari Amerika ke Indonesia atau juga dosen dari Indonesia dapat belajar ke Amerika.
Sebanyak 280 guru madrasah dan pesantren di seluruh Indonesia saat ini sedang di training dalam program English Language Teacher Training sejak dua tahun lalu. Program ini merupakan training berjenjang, satu master trainer mentraining lima dosen. Lalu, lima dosen tersebut mentraining guru madrasah dan pesantren.
Program ini menggunakan kurikulum IELTS dari National Geographic dan akan diajar dua kemampuan yaitu Bahasa Inggris yang nantinya diharapkan para guru madrasah dan pesantren lebih percaya diri menggunakan Bahasa Inggris dalam percapakan dan mengajarkan Bahasa Inggris untuk dipelajari.
Selain English Language Teacher Training Rick mengatakan, terdapat program yang berupaya untuk membangun kepemimpinan kaum muda, memperkuat hubungan antara Amerika Serikat dan Asia Tenggara, serta memelihara komunitas pemimpin yang bekerja lintas batas untuk memecahkan masalah bersama. Nama program tersebut yaitu Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI).
Baca juga: Dubes Iran untuk PBB: Pembunuhan Soleimani "sama saja" dengan perang
YSEALI terbuka untuk kaum muda dengan rentang usia 18 - 35 tahun dari seluruh negara anggota Perhimpunan Bangsa - Bangsa Asia Tenggara dan Timor Leste dan berfokus pada empat tema yaitu pertumbuhan ekonomi, pembangunan berkelanjutan, pendidikan dan keterlibatan warga negara. "Kedubes AS sangat peduli dengan pendidikan untuk siswa dan dosen Indonesia di semua level," ujarnya.