Dana insentif petugas vaksin PMK di Loteng sudah cair

id vaksin PMK,Lombok tengah, NTB

Dana insentif petugas vaksin PMK di Loteng sudah cair

Kepala Dinas Pertanian Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat ,Taufikurahman (ANTARA/Akhyar)

Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat menyatakan, dana insentif bagi petugas pelayanan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) di daerah telah mulai dicairkan oleh Kementerian Pertanian.

"Dana insentif bagi petugas vaksin PMK itu diberikan langsung melalui rekening masing-masing," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah, Taufikurahman di Praya, Rabu.

Ia mengatakan, dana yang telah diberikan oleh pemerintah pusat bagi petugas pelayanan vaksin PMK tersebut sekitar Rp800 juta untuk 72 petugas yang dibagi menjadi 12 tim dalam rangka mempercepat capaian vaksinasi PMK di Lombok Tengah.

"Insentif petugas vaksin sudah cair dan telah diterima oleh petugas," katanya.

Ia mengatakan, berdasarkan data sementara total capaian pelayanan vaksinasi penyakit mulut dan kuku sejak Agustus hingga Oktober sebanyak 122 ribu ekor dari total target 182 ribu ekor.

"Capaian vaksin PMK ternak baik sapi dan Kerbau di Lombok Tengah sebanyak 122 ribu ekor," kata.

Sementara itu, total vaksin PMK yang telah diberikan sebanyak 144 ribu dosis dan saat ini pelayanan vaksinasi terus dilakukan setiap hari. Semua ternak saat ini telah bisa diberikan vaksin PMK, baik itu ternak yang telah terkena PMK maupun tidak.

"Semua ternak saat ini sudah bisa diberikan vaksin," katanya.

Ia mengatakan, untuk pasar hewan di Lombok Tengah juga saat ini tetap dibuka hingga akhir 2022, baru kemudian dilakukan evaluasi untuk pembukaan selanjutnya. Pembukaan pasar hewan tersebut tetap mendapatkan pengawalan dari petugas kesehatan hewan, sehingga ketika ada ternak yang masuk pasar hewan bisa dilakukan antisipasi pengobatan.

"Kasus PMK masih nol, namun pengawasan penerapan protokol di pasar hewan tetap dilakukan," katanya.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan kandang, sehingga ternak yang dipelihara tetap sehat dan terbebas dari PMK atau penyakit lainnya.

"Kebersihan kadang harus tetap terjaga, supaya ternak tetap sehat," katanya.

Ia juga meminta kepada masyarakat yang belum ternak diberikan vaksin PMK, supaya bisa melapor kepada petugas di Kecamatan dan bisa diberikan vaksin PMK.

"Kita berharap masyarakat ikut mendukung program vaksinasi PMK ini," katanya.

Untuk diketahui, total kasus PMK di Lombok Tengah sejak Mie hingga Oktober 2022 sebanyak 32 ribu kasus dan telah sembuh, setelah dilakukan pengobatan dan penyemprotan disinfektan serta pemberian vaksinasi PMK. Sedangkan total ternak yang mati atau dipotong paksa dampak wabah PMK itu sebanyak 27 ekor.