Jakarta (ANTARA) - Pereli Amerika Serikat dan bintang YouTube Ken Block tewas setelah snowmobile atau kendaraan salju yang ia kendarai terbalik ketika melintasi tebing curam di Utah, demikian laporan tim balapnya dan media setempat pada Senin waktu setempat.
"Dengan duka mendalam kami dapat mengonfirmasi bahwa Ken Block meninggal dunia dalam kecelakaan snowmobile hari ini," demikian pernyataan Hoonigan Racing Division dalam laman resminya.
Sementara itu, AFP mengutip TMZ Sports yang melaporkan bahwa Block (55) yang sedang mengendarai snowmobile pada Senin sore mendapati kendaraan saljunya tiba-tiba terbalik dan mendarat di atas badannya.
Dia kemudian dinyatakan meninggal di tempat kejadian, kata media tersebut mengutip Kantor Sheriff Wasatch County.
Pihak berwenang setempat mengatakan Block sendirian ketika kecelakaan itu terjadi. Dia sempat mengunggah foto ke laman Instagram hari itu sebelum kejadian.
Block merupakan sensasi di YouTube berkat video-video yang menampilkan dirinya melakukan aksi akrobatik mengendarai mobil reli. Ia juga merupakan salah satu pendiri brand skateboard DC Shoes pada 1994 dan memulai kariernya di dunia reli ketika perusahaan itu dijual 10 tahun kemudian.
Menurut ESPN, video Block telah ditonton lebih dari satu miliar kali dan kanal Hoonigan di YouTube menjadi yang paling populer dalam sejarah olahraga balap.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pereli Ken Block tewas karena kecelakaan snowmobile
Berita Terkait
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21
Ikan tuna NTB mengandung merkuri kadar rendah
Rabu, 10 Juni 2015 6:56