Mataram, (Antara NTB)- Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, merancang program "seratus kosong seratus" yaitu untuk seratus persen rehabilitasi rumah tidak layak huni, nol persen persoalan limbah, sanitasi dan sampah, serta seratus persen bersih lingkungan.
Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh mengatakan hal itu dalam kegiatan silaturahim bersama 321 kepala lingkungan se-Kota Mataram, di Mataram, Senin (25/5), yang dihadiri juga oleh 50 lurah, enam camat dan pejabat Pemerintah Kota Mataram.
Dikatakannya, program itu akan diawali dengan pemberian dukungan dana lingkungan sebesar Rp50 juta per lingkungan dimulai pada 2016.
"Anggaran lingkungan itu sudah diminta kepada tim anggaran pemerintah daerah untuk dimasukkan dalam KUA PPAS ABPD 2016, agar memberi semangat untuk membangun Kota Mataram berbasis lingkungan," katanya.
Dengan demikian, lanjutnya, siapa pun nanti yang akan menjadi kepala daerah tahun 2016, dapat melaksanakan program tersebut, sehingga semangat pembangunan berbasis lingkungan dapat diwujudkan.
"Semoga dengan adanya anggaran lingkungan ini, program `seratus kosong seratus` bisa terlaksanakan maksimal," katanya.
Ahyar menyebutkan, dana lingkungan itu dinilai penting karena banyak persoalan dan kebutuhan teknis masyarakat yang tidak bisa terakomodasi dan teratasi secara langsung oleh satuan kerja perangkat derah (SKPD) terkait.
Misalnya, masalah sampah, sanitasi, membantu program rehabilitasi rumah tidak layak huni, infrastruktur dan masalah teknis berskala kecil lainnya.
Karena itu, anggaran lingkungan sebesar Rp50 juta per lingkungan itu harus disiapkan dari sekarang, agar pelaksanaannya dimulai tahun 2016.
"Program ini bukan merupakan strategi politik, sebaliknya program ini sudah kita rencanakan jauh sebelumnya," ujar orang nomor satu di Kota Mataram ini.
Pasalnya, pembangunan merupakan sebuah proses karena dimana pun tidak ada pembangunan yang selesai, karena pembangunan itu terus berproses sesuai dengan dinamika dan kebutuhan masyarakat.
Terkait dengan itu, kendati sudah ada dana lingkungan sebesar Rp50 juta per lingkungan, dana pembangunan kelurahan yang selama ini dialokasikan Rp50 juta per kelurahan kepada 50 kelurahan, juga tetap akan berjalan.
"Dana kelurahan bahkan akan kita tingkatkan. Besarannya nanti akan kita lihat lagi," katanya.
Menurut wali kota, selama ini sebanyak 321 lingkungan di Kota Mataram mendapatkan anggaran masing-masing Rp5 juta per tahun yang disebut dana hibah lingkungan.
Anggaran itu murni untuk membiayai operasional kegiatan di tingkat lingkungan.
"Sementara dana lingkungan yang kita rencanakan adalah untuk mendukung proses pembangunan infrastruktur di tingkat lingkungan," katanya. (*)