Hangzhou, China (ANTARA) - Keindahan dan kemilau budaya serta keunikan kota Hangzhou menjadi sorotan utama dalam upacara pembukaan Asian Para Games 2022 di Hangzhou Olympic Sports Centre, Minggu.
Selain keindahan budaya penuh sejarah disajikan ke hadapan para penonton, pembukaan Asian Para Games edisi keempat membawa tema “Hearts Meet, Dreams Shine” yang mengusung nilai solidaritas dan tekad para atlet yang bertanding sepanjang pekan terakhir Oktober ini.
Suhu pusat kota Hangzhou yang dingin tak mengurangi kehangatan pesan positif yang dibungkus dengan elemen bunga osmanthus emas — termasuk aroma manis yang semerbak di dalam stadion.
Osmanthus sendiri merupakan bunga khas Hangzhou. Warna emasnya sekaligus melambangkan kerja keras dan pencapaian gemilang para atlet yang mewakili negara mereka masing-masing di Asian Para Games 2022.
Pesan inklusivitas juga dibawa melalui lagu nasional China yang dinyanyikan paduan suara serta penyanyi dengan disabilitas, bersamaan dengan bahasa isyarat.
Selayaknya pertunjukan seni teater, babak demi babak disajikan dengan megah dan menggugah rasa kebanggaan dan nasionalisme bagi penonton lokal, serta apresiasi penonton dari mancanegara yang turut hadir langsung menyaksikannya.
Pertunjukan bertajuk “Hearts Meet” kemudian menjadi babak selanjutnya dalam pembukaan Asian Para Games kali ini. Kelopak bunga osmanthus bertebaran dan membentuk bentuk sebuah mahkota yang menjadi simbol kemenangan, ketulusan, serta kebahagiaan yang diharapkan dapat dirasakan oleh siapa pun yang terlibat di kompetisi multicabang olahraga untuk atlet disabilitas ini.
Usai ragam pertunjukan seni nan menawan, akhirnya para atlet dari se-Asia membawa bendera nasional mereka serta tampil dengan mengusung nilai dari negara masing-masing di hadapan ribuan pasang mata yang memadati stadion berkapasitas 80 ribu kursi tersebut.
Atlet Para atletik nomor lempar lembing, Riadi Saputra, mendapat kehormatan menjadi flag bearer atau pembawa bendera Merah Putih saat defile pembukaan Asian Para Games 2022 Hangzhou.
Ia mengemban tugas tersebut beriringan bersama bersama atlet Para angkat berat putri, Dwiska Afrilia Maharani, dengan mengenakan baju adat Dayak dari Kalimantan. Mereka berada di barisan terdepan dari Kontingen Indonesia yang berisikan sebanyak 32 orang perwakilan.
Pertunjukan “Keep Moving Forward” mengikuti rangkaian selanjutnya, yang memadukan seni ukiran dan ungkapan tradisional China, “dedikasi penuh bahkan dapat membelah logam dan batu” — yang menggambarkan semangat para atlet.
Baca juga: Fei Fei, maskot pembawa kebahagiaan di Asian Para Games
Baca juga: Indonesia fokus siapkan 120 atlet Asian Para Games Hangzhou
Rangkaian pembukaan Asian Para Games 2022 Hangzhou pun ditutup dengan penampilan seni bertajuk “Dreams Shine” dan estafet obor terakhir resmi dinyalakan — membawa pesan bahwa Asian Para Games menjadi momen dimana mimpi dapat bersinar karena cinta dan solidaritas.