Atasi naiknya harga kebutuhan pokok, Pemkot Mataram-BI bentuk Warung Tanggap Inflasi

id warung tanggap inflasi

Atasi naiknya harga kebutuhan pokok, Pemkot Mataram-BI bentuk Warung Tanggap Inflasi

 Ilustrasi: aktivitas pedagang di salah satu pasar tradisional di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. (ANTARA/HO-Dokumen Pribadi)

Warung Tanggap Inflasi ini disiapkan di Pasar Kebon Roek, sebagai solusi praktis kepada masyarakat dalam menghadapi tantangan ekonomi akibat inflasi
Mataram (ANTARA) - Pemkot Mataram, Nusa Tenggara Barat, bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) membentuk Warung Tanggap Inflasi untuk mengatasi kenaikan harga kebutuhan pokok dan mengendalikan laju inflasi.

"Warung Tanggap Inflasi ini disiapkan di Pasar Kebon Roek, sebagai solusi praktis kepada masyarakat dalam menghadapi tantangan ekonomi akibat inflasi," kata Asisten II Bidang Administrasi Pembangunan dan Perekonomian Setda Kota Mataram, Miftahurrahman di Mataram, Selasa.

Ia mengatakan Pemkot Mataram bersama BI sudah mengecek lokasi yang akan digunakan di Pasar Kebon Roek kemudian dilakukan penataan.

"Setelah penataan, InsyaAllah, bulan Februari 2024 Warung Tanggap Inflasi kita buka," katanya.

Baca juga: Cabai organik binaan BI NTB jadi andalan pengendalian inflasi
Baca juga: BPS sebut angka inflasi bulanan NTB lebih rendah dibandingkan nasional


Menurutnya, Warung Tanggap Inflasi menyediakan bahan pokok dan penting (Bapokting) yang menjadi penyumbang inflasi, di antaranya cabai rawit, tomat, gula, beras, telur dan beberapa kebutuhan pokok lainnya.

"Untuk harga, dipastikan lebih murah dengan harga pasar," katanya.

Di sisi lain, lanjutnya, Warung Tanggap Inflasi juga menyiapkan pengumuman tentang perkembangan seluruh harga bahan pokok dan penting di pasar.

Selain warga, pedagang pun bisa membeli barang yang disediakan di Warung Tanggap Inflasi. Dengan demikian, memperpendek jarak distribusi untuk kebutuhan pokok.

"Jika pedagang terlalu jauh ambil barang tentu ada ongkos yang menyebabkan harga semakin tinggi. Jadi nanti orang bisa ambil barang di sana sehingga harga bisa terkendali," katanya.

Lebih jauh Miftahurrahman mengatakan Warung Tanggap Inflasi di Pasar Kebon Roek ditargetkan dibuka pada Februari atau sebelum bulan Ramadhan sehingga dapat dimanfaatkan masyarakat yang biasanya pada bulan puasa daya beli dan tingkat konsumsi masyarakat mengalami peningkatan.

Keberadaan warung tanggap inflasi di Pasar Kebon Roek merupakan tahap uji coba sebab direncanakan akan disiapkan lagi di empat pasar tradisional lainnya, yakni di Pasar Mandalika, Pasar Pagesangan dan Pasar Sindu.

"Jika uji coba di Pasar Kebon Roek lancar dan berhasil, warung tanggap inflasi di tiga pasar lain segera kita buka," katanya.