Lombok Timur (ANTARA) - Kawasan Ekowisata Bale Mangrove di Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur, binaan PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat masuk 100 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
General Manager PT PLN (Persero) UIW NTB, Sudjarwo, mengucapkan selamat atas prestasi Desa Wisata Jerowaru yang masuk dalam 100 besar ADWI.
"Selamat kepada Desa Wisata Jerowaru atas keberhasilannya. Terus berkarya dan berinovasi. Semoga kita bisa memaksimalkan pemberdayaan kawasan wisata dengan mengintegrasikan berbagai sumber daya agar menjadi nilai tambah bagi pengembangan desa wisata ini," katanya
Sudjarwo mengajak seluruh masyarakat untuk datang ke Desa Wisata Jerowaru dan mendukung pengembangan wisata lokal NTB agar makin mendunia.
Dukungan yang diberikan selain melakukan penanaman bibit pohon mangrove, PLN UIW NTB juga melakukan pembangunan berbagai sarana dan prasarana penunjang lainnya, agar Kawasan Ekowisata Bale Mangrove Desa Wisata Jerowaru semakin menarik untuk dikunjungi.
"Kami berharap Kawasan Ekowisata Bale Mangrove Desa Wisata Jerowaru menjadi destinasi pariwisata baru di NTB," ujarnya.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Bale Mangrove Desa Jerowaru, Lukmanul Hakim, mengaku senang program Desa Wisata Jerowaru bisa masuk dalam 100 besar desa wisata terbaik ADWI 2024.
"Alhamdulillah, meskipun masih berstatus desa rintisan dan baru pertama kali mengikuti ajang ADWI, Desa Wisata Jerowaru mampu berkompetisi dengan enam ribuan desa wisata lainnya di Indonesia," katanya.
Hal itu, kata Lukmanul, menunjukkan bahwa program Desa Wisata yang didukung oleh PLN UIW NTB dinilai oleh Kemenparekraf telah memiliki dampak positif sehingga bisa lolos kurasi dan masuk dalam 100 besar terbaik.
Seperti diketahui, ADWI 2024 mengusung tema "Desa Wisata Menuju Pariwisata Hijau Berkelas Dunia".
Di Provinsi NTB sendiri, terdapat dua desa wisata yang masuk dalam 100 besar terbaik, yakni Desa Wisata Jerowaru dan Desa Wisata Aik Berik. Keduanya menjadi perwakilan NTB untuk berkompetisi dengan desa wisata lainnya di Indonesia.
Kategori penilaian ADWI 2024 kali ini terdapat penambahan. Penilaian sebelumnya terdiri dari daya tarik yang merupakan potensi utama desa wisata yang memiliki keunikan, keautentikan, dan kreativitas.
Kemudian yang menjadi daya tarik wisata berupa produk wisata (wisata alam, buatan, budaya) dan produk ekonomi kreatif (kriya, kuliner, fesyen).
Kategori selanjutnya tentang amenitas, berupa peningkatan standar kualitas amenitas pariwisata dengan standar CHSE melalui fasilitas homestay, toilet, serta fasilitas penunjang pariwisata lainnya (restoran, tempat ibadah, dan parkir) untuk pemenuhan sarana dan prasarana kenyamanan wisatawan.
Kategori digital yang merupakan akselerasi transformasi digital melalui pelayanan infrastruktur dan menciptakan konten kreatif sebagai sarana promosi desa wisata melalui media digital.
Kategori kelembagaan dan sumber daya manusia (SDM), yakni berupa penguatan pemberdayaan SDM di Desa Wisata untuk meningkatkan lapangan kerja, dampak ekonomi, serta mendukung kesetaraan gender dalam pelibatan SDM di desa wisata.
Pada 2024, terdapat tambahan kategori penilaian yakni resiliensi, berupa pengelolaan desa wisata yang berkelanjutan dengan memperhatikan isu lingkungan (aspek pengelolaan sampah dan lainnya) serta memiliki manajemen risiko, keselamatan dan kesehatan.
Harapannya, dengan konsep yang diimplementasikan nantinya akan menjadikan pariwisata yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.