Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyatakan pemberian susu sapi untuk makan bergizi gratis menyesuaikan komposisi di masing-masing daerah.
"Susu kan termasuk protein hewani, kami punya prinsip memberikan makanan sesuai dengan komposisi bahan lokal, jadi kalau di suatu daerah sapinya banyak, tentu susu akan mudah didapatkan, tetapi di daerah yang sulit susu dan pengangkutannya susah, Presiden memberikan arahan jangan dipaksakan," katanya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis.
Ia menegaskan, di daerah-daerah yang sulit susu, BGN akan menggantinya dengan protein lain sesuai dengan ketersediaan di masing-masing wilayah.
"Misalnya diganti dengan ikan, telur, atau lainnya, yang penting tetap mendapatkan komposisi gizi yang cukup untuk pertumbuhan anak," ujar dia.
Dadan juga menyebutkan, di setiap wilayah satuan layanan BGN ada ahli gizi untuk memantau proporsi gizi hingga pilihan menu untuk program makan bergizi gratis di setiap satuan layanan.
"Perlu diketahui bahwa di setiap satuan layanan, kami mewajibkan ada ahli gizi yang dididik di perguruan tinggi, dan mereka sudah paham standar proporsi gizi untuk anak-anak, baik untuk balita, PAUD, SD, maupun SMA, komposisi gizinya mereka tahu," ucapnya.
Baca juga: Menanti implementasi "Makan Siang Bergizi Gratis"
Ia menegaskan, para ahli gizi tersebut tidak hanya berhenti pada memantau kandungan gizi pada setiap makanan, tetapi juga memastikan menu makanan yang diberikan telah sesuai dengan selera sasaran di masing-masing daerah.
"Mereka juga akan melihat bagaimana kesukaan anak-anak di daerah masing-masing, sehingga menu yang dibuat di satuan pelayanan itu tidak dibuat begitu saja oleh ahli gizi, tetapi juga melihat dan mengkaji seberapa suka anak-anak terhadap makanan tersebut karena kita berharap makanan itu benar-benar dimakan, tidak mubadzir kemudian dibuang," tuturnya.
Baca juga: Pemuda di Mataram dilibatkan dalam program makanan bergizi
Sebelumnya, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyebut Kementerian Pertanian (Kementan) telah meminta Badan Gizi Nasional (BGN) untuk tidak memaksakan menu susu sapi dalam program Makan Bergizi Gratis.
Sudaryono mengatakan produksi susu sapi di Indonesia belum mencukupi jika harus digunakan untuk kebutuhan makan bergizi gratis. Oleh karena itu, ia menyarankan agar menu susu dapat diganti dengan sumber-sumber protein yang lain.
"Susu itu memang produksinya belum cukup, kita menyarankan dan kita minta ke Badan Gizi untuk tidak terlalu memaksa harus minum susu," ujar Sudaryono di Jakarta, Selasa (29/10).
Berita Terkait
Pangan lokal di NTB dioptimalkan untuk Program Makan Bergizi Gratis
Kamis, 5 Desember 2024 16:03
3.000 siswa di Mataram jadi sasaran uji coba makan bergizi gratis
Kamis, 5 Desember 2024 14:06
Satuan layanan Makan Bergizi Gratis kelola anggaran Rp7-10 miliar
Senin, 2 Desember 2024 20:43
Menag Nasaruddin pastikan tak ada perbedaan MBG pesantren dengan sekolah umum
Minggu, 1 Desember 2024 7:58
Anggaran makan bergizi gratis di Mataram siap disesuaikan
Sabtu, 30 November 2024 12:41
Prabowo sebut anggaran makan bergizi Rp10.000 per anak/ibu hamil per hari
Jumat, 29 November 2024 19:04
Prabowo: Makan Bergizi Gratis yang pernah diejek akan terwujud
Jumat, 29 November 2024 18:56
Sebanyak 270 ribu pelajar masuk sasaran makan bergizi gratis di NTB
Jumat, 29 November 2024 17:31