Kota Cirebon miliki Politeknik Pariwisata

id Cirebon,Politeknik,Pariwisata

Kota Cirebon miliki Politeknik Pariwisata

Ilustrasi--Peserta meracik obat bubuk dan obat kapsul saat mengikuti lomba bidang farmasi di Laboratorium Politeknik Indonusa, Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (11/7/2018). Lomba yang diikuti 42 siswa jurusan farmasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tersebut meliputi kemampuan tertulis, praktik, dan cerdas cermat dalam bidang farmasi. (ANTARA FOTO/Maulana Surya)

Cirebon (Antaranews NTB)  - Wali Kota Cirebon, Jawa Barat, Nasrudin Azis, mengatakan kehadiran politeknik pariwisata di daerah itu akan memberikan kontribusi terhadap penyiapan sumber daya manusia (SDM) profesional dan andal untuk sektor pariwisata serta industri kreatif.

"Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif merupakan program prioritas Pemerintah Kota Cirebon," kata Azis di Cirebon, Sabtu, saat acara penyerahan SK Kemenristek Dikti untuk Politeknik Pariwisata Prima Internasional.

Kota Cirebon kini mempunyai politeknik pariwisata yang dikelola oleh Yayasan Prima Ardiantana setelah Kemenristek Dikti mengeluarkan surat keputusan untuk pendirian politeknik itu.

Azis berharap yayasan pengelola Politeknik Pariwisata Prima Internasional bisa menjaga amanah dari Kemenristek Dikti dan mampu meraih jumlah mahasiswa sebanyak 1.000 orang pada tahun ketiga.

"Tahun kelima diharapkan Politeknik Pariwisata Prima Internasional membuka Program S2," tuturnya.

Azis percaya dengan adanya Politeknik Pariwisata itu mampu meningkatkan kualitas SDM pariwisata karena Kota Cirebon merupakan salah satu gerbang Jawa Barat dan akan dijadikan kota tujuan wisata sehingga kehadiran politeknik tersebut akan menambah jumlah SDM yang andal.

"Kota Cirebon sebagai salah satu pintu masuk Jabar, sektor pariwisatanya harus maju," katanya.

Sementara Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cirebon, Watid Sahriar mengatakan pemerintah daerah harus menyiapkan SDM terlebih dahulu untuk mengembangkan sektor pariwisata.

"Untuk meningkatkan wisata itu tidak mudah dan yang paling penting itu manusianya harus siap," kata Watid.

Menurut Watid, ketika Pemkot Cirebon bertekad untuk mengembangkan wisata, maka harus dibarengi dengan adanya peningkatan SDM, baik itu yang berhubungan langsung maupun tidak.

Seperti para tukang becak, ojek, porter, pedagang dan yang lainnya semua harus diedukasi, agar ketika ada wisatawan datang berkunjung tidak kapok.

"Semua harus diedukasi terlebih dahulu, agar ketika ada wisatawan datang itu tidak malah ditipu, supaya mereka tidak kapok datang ke Cirebon," ujarnya.