Willgo Zainar Keberatan Bandara Internasional Lombok Dikelola Swasta

id Willgo Zainar

Willgo Zainar Keberatan Bandara Internasional Lombok Dikelola Swasta

Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Gerindra daerah pemilihan NTB H Willgo Zainar. (ANTARA NTB/ist)

"Bandara adalah bagian dari kedaulatan suatu negara. Ini termasuk proyek strategis yang tidak boleh dikuasai atau dikelola oleh asing"
Mataram (Antara NTB) - Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Gerindra daerah pemilihan Nusa Tenggara Barat H Willgo Zainar keberatan dengan upaya pemerintah mencari investor swasta untuk mengelola Bandara Internasional Lombok.

"Bandara adalah bagian dari kedaulatan suatu negara. Ini termasuk proyek strategis yang tidak boleh dikuasai atau dikelola oleh asing," kata Willgo ketika dihubungi dari Mataram, Jumat.

Menurut dia, Bandara Internasional Lombok merupakan salah satu bandara yang akan lebih baik dan menguntungkan ke depan karena sebagai ikon pariwisata nasional.

Lokasi bandara tersebut relatif tidak jauh dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang merupakan satu dari 10 destinasi wisata prioritas dan sudah diresmikan operasionalnya oleh Presiden Joko Widodo, pada 20 Oktober 2017.

"Bandara Internasional Lombok menjadi `main gateway` pariwisata NTB dan nasional," ujar pria yang juga menjadi anggota Badan Anggaran DPR RI ini.

Ia mengatakan pemerintah pusat dalam hal ini Perseroan Terbatas Angkasa Pura I harus tetap mengelola Bandara Internasional Lombok sepenuhnya. Dan kebutuhan perpanjangan "run way" harus diusahakan oleh pemerintah sebagai prioritas.

"Semua pihak harus mendesak Angkasa Pura I dan pemerintah pusat. Harus ramai-ramai, tidak cukup Pemprov NTB, anggota DPRD NTB, anggota DPD dan DPR RI daerah pemilihan NTB. Semua harus kompak mendesak," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan menawarkan pengelolaan Bandara Internasional Lombok dan Bandara Internasional Kualanamu kepada pemerintah Selandia Baru.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso dalam konferensi pers lokakarya yang bertajuk "Smart Airport" di Jakarta, Rabu (1/11), mengatakan Bandara Internasional Lombok ditawarkan karena lokasinya cukup dekat dengan Selandia Baru sehingga dinilai potensial karena didukung dengan sektor pariwisata di mana banyak dilalui wisatawan.

Ia juga menawarkan pengelolaan Bandara Kualanamu di Medan, kepada Selandia Baru karena merupakan bandara komersial yang sudah membukukan keuntungan.

"Kami menawarkan barangkali sharing investment experience untuk bisa mengembangkan bandara di Lombok dan di Medan," katanya. (*)