BNNP Yogyakarta maksimalkan peran IBM tekan pengguna narkoba

id narkoba,BNNP,intervensi berbasis masyarakat,Yogyakarta

BNNP Yogyakarta maksimalkan peran IBM tekan pengguna narkoba

Ilustrasi- Seorang pecandu narkoba terkapar karena kecanduan. (ANTARA/Shutterstock/am.)

Yogyakarta (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Daerah Istimewa Yogykarta (DIY) memaksimalkan peran tim intervensi berbasis masyarakat (IBM) di lima kabupaten/kota untuk menekan jumlah pengguna narkoba di provinsi ini.

Konselor Adiksi Ahli Madya BNNP DIY Febriana Kusuma Dian Mayasari di Yogyakarta, Jumat, mengatakan IBM berperan penting sebagai agen pemulihan untuk menjangkau para pengguna narkoba, khususnya di tingkat desa. "Kami fasilitasi IBM di tingkat perdesaan karena akses masyarakat desa untuk menjangkau sarana rehabilitasi sangat terbatas," ujar Febriana.

Selain dipengaruhi faktor stigma sosial, kata Febriana, akses informasi menjadi faktor yang membuat para pengguna atau pecandu narkoba enggan melakukan rehabilitasi secara sukarela.

Karena itu, menurut dia, hingga 2022 telah terbentuk lebih dari 100 tim IBM yang tersebar sejumlah desa dan pada 2023 terbentuk sebanyak tim IBM di delapan desa di DIY yang melibatkan 40 orang agen pemulihan.

Delapan desa tersebut berada di Kelurahan Terban, Pandeyan (Kota Yogyakarta), Kelurahan Pendowoharjo, Trirenggo (Kabupaten Bantul), Kelurahan Maguwoharjo, Sariharjo (Sleman), Kelurahan Kepek dan Karangduwet (Gunungkidul).

Menurut dia, hingga saat ini kesadaran para pengguna narkoba di DIY untuk mengakses sarana rehabilitasi masih rendah. Prevalensi penggunaan narkoba di DIY mengacu penelitian yang dilakukan BNN secara periodik pada tahun 2019 mencapai 2,30 persen atau sebanyak 18.082 orang dari jumlah penduduk sehingga menempatkan DIY pada urutan kelima secara nasional.

Persentase itu meningkat dari prevalensi 2017 yang mencapai 1,77 persen, ujarnya. Sementara itu, berdasarkan data hingga Juni 2023 jumlah pecandu narkoba di DIY yang menjalani rehabilitasi pada 2023 baru mencapai 35 orang yang sebagian besar merupakan limpahan dari kepolisian.

"Masalah narkoba ini seperti fenomena gunung es. Yang muncul di permukaan ini hanya sebagian kecil, padahal di dalamnya banyak," kata dia. Plt. Koordinator Bidang Rehabilitasi BNNP DIY Windy Elfasari menyebutkan pembentukan kader IBM seiring dengan pelaksanaan Program Desa Bersih Narkoba (Bersinar).

Baca juga: BNNP NTB mengungkap tujuh kasus penyalahgunaan narkoba
Baca juga: BNNP NTB memusnahkan barang bukti sitaan tujuh kasus peredaran narkoba


Kader IBM, kata Windy, bertugas mengedukasi masyarakat agar tidak mengucilkan para pengguna narkoba di lingkungan masing-masing. Dengan edukasi tersebut, dia berharap masyarakat atau keluarga mampu memosisikan pengguna narkoba layaknya orang yang sakit dan segera mendapat pertolongan. "Membentuk pola pikir masyarakat bahwa mereka perlu dibantu, bukan justru dikucilkan atau dianggap sampah," kata Windy.