Rusak parah, BNPB beri bantuan tenda darurat ke sekolah di Lombok Tengah

id Tenda darurat ,Lombok Tengah ,Ntb,BNPB,rusak parah,sekolah rusak parah

Rusak parah, BNPB beri bantuan tenda darurat ke sekolah di Lombok Tengah

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi NTB, Idham Khalid. (ANTARA/Akhyar Rosidi)

Ada tiga unit tenda darurat yang diberikan BNPB untuk mendukung aktivitas proses belajar di sekolah tersebut

Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan bantuan tenda darurat kepada Sekolah SDN Montong Ara, Desa Menemeng, Kecamatan Peringgerata, Kabupaten Lombok Tengah, karena ruang kelas di sekolah tersebut rusak parah. 

"Ada tiga unit tenda darurat yang diberikan BNPB untuk mendukung aktivitas proses belajar di sekolah tersebut," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Tengah H Idham Khalid di Praya, Kamis.  

Bantuan tenda darurat dari BNPB tersebut diberikan sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah untuk meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan dan diharapkan tenda ini bisa memberikan rasa aman kepada para siswa maupun guru dalam melaksanakan aktivitas belajar mengajar.  Penggunaan tenda hanya sementara menunggu bangunan permanen selesai dibangun.

"Ini hanya untuk sementara, sambil menunggu pembangunan ruang kelas yang rusak itu rampung," katanya.

Ia mengatakan ruang kelas SDN Montong Ara yang rusak parah tersebut akan diperbaiki pada 2024, namun saat ini sedang dalam proses perencanaan dan tender.  

"Anggaran perbaikan ruang kelas yang rusak di SDN Montong Ara itu telah dialokasikan Rp600 juta untuk tiga ruang kelas dan dikerjakan di 2024," katanya.

Sebelumnya, sejak tiga bulan siswa-siswi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Montong Ara terpaksa melakukan kegiatan belajar mengajar di tenda darurat setelah ruang kelas yang biasa digunakan rusak.

Kepala SDN Montong Ara, Muhammad Fahrudin mengatakan ruang kelas di sekolah tersebut rusak dan tidak layak pakai karena faktor bangunan lama.

"Ruang kelas ini rusak, karena bangunan lama," katanya.

Ia mengatakan membangun tenda darurat untuk tempat aktivitas belajar, karena khawatir ruang kelas sewaktu-waktu bisa ambruk, karena konstruksi tidak mendukung. Tenda darurat tempat belajar siswa dibangun secara swadaya oleh orang tua siswa yang merasa prihatin dengan anak-anak mereka yang tidak memiliki ruang kelas.

"Tenda ini kita gunakan sampai pembangunan ruang kelas yang rusak ini rampung. Informasi dikerjakan di 2024," katanya.