Mataram (ANTARA) - Pemerintah Indonesia melalui Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menjalin kerja sama penanggulangan terorisme dengan pemerintah Republik Slovakia melalui Kementerian Dalam Negeri negara itu.
Kerja sama ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) oleh Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius dan Menterian Dalam Negeri Slovakia Michal Bagacka disaksikan Duta Besar RI untuk Slovakia Adiyatwidi Adiwoso di kantor Kementerian Dalam Negeri Slovakia di Bratislava, Senin (24/6) waktu setempat.
Dikutip dari siaran pers, Kepala BNPT Suhardi Alius menyampaikan bahwa permasalahan terorisme telah menjadi isu lintas batas antarnegara sehingga setiap negara perlu bekerja sama secara erat menciptakan strategi dan program yang efektif untuk menghadapi radikalisasi dan ekstremisme kekerasan.
"Masalah terorisme sudah menjadi masalah global. Namun, akar permasalah terorisme setiap negara tentunya berbeda-beda," ujar Suhardi.
Pada kesempatan itu Kepala BNPT menjelaskan secara ringkas upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah RI dalam melakukan pencegahan dan deradikalisasi, kegiatan operasi, penegakan hukum, peningkatan kapasitas dan kerja sama internasional lainnya.
Ia pun mengundang Kementerian Dalam Negeri Slovakia untuk mengikuti pelatihan antiterorisme yang diselenggarakan oleh Jakarta Centre For Law Enforcement Cooperation (JCLEC) di Semarang.
Sementara itu Mendagri Slovakia Michal Bagacka dalam sambutannya menyatakan bahwa Slovakia menyambut baik inisiatif Indonesia untuk kerja sama penanganan terorisme ini karena aksi teror merupakan kejahatan yang dapat terjadi di mana saja dan akibatnya merugikan banyak pihak.
Menurut dia, melalui kerja sama ini, Slovakia dapat belajar dari Indonesia yang lebih memiliki pengalaman dalam penanganan terorisme dan memiliki perangkat hukum ataupun infrastruktur yang lebih lengkap.
"Kerja sama ini penting karena merupakan tugas negara untuk memastikan perlindungan warga negaranya," ujar Bagacka.
Dubes RI untuk Slovakia Adiyatwidi Adiwoso sangat mengapresiasi kerja sama yang dilakukan oleh BNPT dan Kementerian Dalam Negeri Slovakia. Menurut dia, Indonesia dapat menjadi contoh dalam penanganan terorisme dan terlibat dalam berbagai forum-forum mengenai terorisme yang digelar oleh Slovakia.
Ia menuturkan inisiatif kerja sama ini dilatarbelakangi oleh pertemuan konsultasi bilateral ke-5 Indonesia-Slovakia tahun 2017 di Bratislava yang mendorong pendekatan-pendekatan baru untuk peningkatan kerja sama bilateral kedua negara.
Menurut Adiyatwidi Adiwoso, MoU yang ditandatangani itu menciptakan kerangka kerja sama dalam rangka pencegahan dan penanganan terorisme kedua negara, antara lain melalui kerja sama di bidang pertukaran informasi mengenai hukum, undang-undang, ataupun kebijakan yang terkait terorisme, pertukaran pengalaman mengenai penanganan terorisme, penyelenggaraan seminar/lokakarya dalam rangka peningkatan kapasitas, saling kunjung pejabat tinggi dan pakar di bidang terorisme.
"Untuk mengimplementasikan kerja sama yang tercantum dalam MOU ini akan dibentuk joint working group yang diketuai bersama oleh Indonesia dan Slovakia dan akan melakukan pertemuan sekali dalam dua tahun secara bergiliran di Indonesia atau Slovakia," ucap wanita yang pernah menjadi Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Spanyol ini.
Baca juga: Marinir berperan membantu BNPT cegah penyebaran paham radikalisme