Polresta Mataram bentuk Tim Posyandu Ternak tangani PMK

id tim posyandu ternak,pencegahan pmk

Polresta Mataram bentuk Tim Posyandu Ternak tangani PMK

Kegiatan Tim Posyandu Ternak mengobati sapi di salah satu kandang ternak di wilayah Lombok Barat, NTB, Selasa (26/7/2022). (ANTARA/HO-Polresta Mataram)

Mataram (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, membentuk Tim Posyandu Ternak untuk menangani penyakit mulut dan kuku (PMK).

Kepala Polresta Mataram Komisaris Besar Polisi Mustafa di Mataram, Selasa, menjelaskan bahwa pembentukan Tim Posyandu Ternak ini berdasarkan amanah pelaksanaan Operasi Aman Nusa II yang berjalan sejak 4 Juli 2022.

"Dalam implementasi di lapangan, tim posyandu turut menyertakan dokter hewan UPT Puskeswan dan Dinas Pertanian Kota Mataram," kata Mustafa.

Selain mengikutsertakan tim teknis, pihaknya turut menugaskan bhabinkamtibmas dan unsur TNI di tingkat desa dan kelurahan, yakni babinsa.

"Untuk bhabinkamtibmas dan babinsa, kami beri tugas khusus untuk memberi penyuluhan tentang PMK serta mendeteksi ternak yang terjangkit," ujarnya.

Dalam kegiatan pencegahan penularan PMK, khususnya di Kota Mataram, Tim Posyandu Ternak ini melaksanakan tugas di lapangan.

"Artinya, 'door to door', kandang ke kandang. Itu disambangi oleh Tim Posyandu Ternak," ucap dia.

Selain mengecek kesehatan ternak, Tim Posyandu Ternak juga memberikan vaksin PMK khusus kepada ternak yang tidak terjangkit.

"Jadi kegiatan (Tim Posyandu Ternak) ini ada tiga, pemberian vaksin, sosialisasi tentang PMK kepada peternak dan penyekatan di pintu perbatasan kabupaten/kota," ujarnya.

Dal kegiatan terakhir, tim bergerak ke Desa Sembung, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat. Dari lokasi tersebut, sebanyak 277 sapi mendapat imunisasi.

Ada juga yang diberikan suntik vaksin sebanyak 114 ternak dengan rincian sapi jantan sebanyak 82 ekor, dan betina 32 ekor.

Dalam pelaksanaan, Mustafa menerangkan bahwa kegiatan Tim Posyandu Ternak ini telah mendapat dukungan dari pihak desa dalam hal pendanaan.

"Pihak desa mengeluarkan dana untuk imunisasi sebesar Rp3,75 juta.  Dana tersebut digunakan untuk membeli obat bagi ternak milik masyarakatnya," kata dia.