Mataram (ANTARA) - Bupati Kabupaten Lombok Utara (KLU), Nusa Tenggara Barat, Djohan Sjamsu mengakui jika anaknya saat ini tengah dilirik oleh salah satu partai politik di wilayah itu untuk melanjutkan estafet kepemimpinan-nya di Pilkada 2024.
"Kalau itu baru tawaran, di tawar oleh salah satu parpol. Tapi kita masih melihat dulu. Terutama ingin melihat hasil pemilu legislatif, itu yang paling prinsip buat saya," ujarnya di Mataram, Rabu.
Bupati Djohan Sjamsu sudah dua periode memimpin Kabupaten Lombok Utara (KLU), sehingga sudah tidak bisa lagi ikut maju di Pilkada 2024 mendatang.
Djohan Sjamsu tidak menampik jika dirinya saat ini sedang mencari figur yang tepat untuk melanjutkan kepemimpinan-nya pada Pilkada 2024 mendatang. Sebab dirinya sudah tidak bisa lagi maju, sehingga harus ada orang melanjutkan pondasi pembangunan yang sudah dibangun-nya.
"Tentu harus ada pelanjut-nya, minimal harus dari PKB, saya sedang berikhtiar sekarang siapa figur yang tepat untuk menggantikan saya. Supaya tradisi PKB jadi kepala daerah berlanjut, kita sudah komunikasi dengan banyak pihak dan berunding mengenai hal ini," ujar Ketua DPC PKB Lombok Utara ini.
Namun demikian meski mendengar anaknya Kusmayadi saat ini tengah dilirik untuk maju di Pilkada 2024, dirinya belum ingin merespon terlalu jauh. Karena, menurutnya semua itu masih terlalu dini untuk dibicarakan.
"Kita masih melihat melihat hasil Pileg dulu, kalau itu sudah jelas baru kita bicara Pilkada," ucapnya.
Meski demikian, lanjutnya terlepas dari nama anaknya yang juga masuk bursa sebagai bakal calon Bupati. Yang pasti dia sendiri menghendaki bahwa sosok figur yang akan menjadi penggantinya kelak harus dari kalangan anak muda. Terutama yang memiliki kemampuan untuk membawa Kabupaten Lombok Utara lebih maju lagi dari sekarang.
"Masih kita lirik-lirik ini, siapa orangnya. Yang jelas kriterianya harus lebih muda dari saya. Karena saya ini sudah berumur 72 tahun, jadi calon ke depan harus jauh lebih muda dari saya," ujar Djohan Sjamsu.
"Selain muda, calon ke depan harus mampu berbuat untuk percepatan pembangunan daerah, karena Lombok Utara ini kabupaten paling belakang di NTB, sehingga banyak tantangan pembangunan yang harus dikejar," sambungnya.
Lebih jauh, sebelum berbicara kontestasi Pilkada, pihaknya ingin lebih konsentrasi dulu menghadapi Pileg 2024. Sebab hasil di Pileg nantinya akan sangat mempengaruhi bagaimana kesiapan PKB dalam menghadapi Pilkada.
"Setelah hasil Pileg, baru kita bisa bicara Pilkada. Target jadi pemenang pemilu, insya Allah, 5 sampai 6 kursi, harus naik 100 persen dari tiga kursi PKB yang sekarang. Untuk mencapai itu kita sudah persiapkan caleg mumpuni yang bisa memberikan harapan menambah suara dan kursi. Itu yang paling utama baru kita bicara Pilkada," katanya.
Berita Terkait
Dua desa di NTB raih apresiasi KIP Nasional
Sabtu, 30 November 2024 18:20
Pemprov NTB kejar target penurunan kemiskinan ekstrem dekati nol persen
Sabtu, 30 November 2024 18:19
Dinkes Mataram raih penghargaan TPKJM terbaik tingkat Provinsi NTB
Sabtu, 30 November 2024 14:01
Anggaran makan bergizi gratis di Mataram siap disesuaikan
Sabtu, 30 November 2024 12:41
PAD Lombok Tengah ditargetkan Rp478 miliar pada APBD 2025
Sabtu, 30 November 2024 7:21
Paslon Iqbal-Dinda klaim unggul di delapan daerah NTB
Jumat, 29 November 2024 21:06
Desa Aik Mual di Lombok Tengah raih apresiasi keterbukaan informasi publik 2024
Jumat, 29 November 2024 18:29
Prabowo ucapkan selamat atas kemenangan Iqbal di Pilkada NTB
Jumat, 29 November 2024 18:22