Sumbawa Besar, (Antara) - Jembatan `Cinta`, yang menjadi penghubung Desa Kalimango dan Desa Luar, Alas, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, putus diterjang banjir, hingga masyarakat di dua desa itu mengalami kesulitan transportasi.
"Ini kondisi darurat yang harus segera diatasi. Masyarakat jadi sangat terhambat bertransportasi dengan putusnya jembatan setelah diterjang banjir bandang," kata Kepala Desa (Kades) Kalimango Mala Mahmud, di lokasi kejadian, Minggu.
Jembatan itu dibangun tahun 2005 dan dikenal masyarakat setempat sebagai Jembatan Cinta, karena dipercayai menjadi tempat bagi dua insan untuk mengawali perjodohan.
Disebutkan Kades Mala, jembatan dengan panjang 40 meter itu putus, tepat di bagian tengahnya, sepanjang kurang lebih tujuh meter, setelah diterjang banjir bandang karena air sungai meluap.
Akibatnya, aktivitas warga untuk mengangkut bahan bangunan dan hasil pertanian yang harus melewati jembatan itu jadi terhenti. Warga kini terpaksa harus memutar jauh melalui jalan lintas Tano-Sumbawa.
Sementara itu, Ketua PKBM Al Ihsan M Dahlan, menyebutkan, ada tiga sekolah yang membutuhkan jembatan itu, yaitu SDN 6, SDN 9 dan SDN 2 Alas. Dengan putusnya jembatan itu, para siswa jadi kesulitan untuk menjangkau sekolahnya.
Dijelaskan dia, sebenarnya warga sudah berinisiatif menyambung jembatan itu menggunakan bambu, namun langkah itu mempunyai resiko yang sangat berbahaya bagi keselamatan penyeberangnya.
"Jembatan itu membentang di atas Sungai Brang Ode yang arusnya cukup deras. Ini sangat berbahaya, terutama bagi anak-anak. Banjir bandang itu memang musibah, tapi mudah-mudahan segera ada solusi untuk pembangunan jembatan," ujarnya.
Banjir bandang itu terjadi Kamis (12/12), mencapai ketinggian sekitar dua sampai empat meter dan menggenangi lima desa di Kecamatan Alas, yakni Desa Luar, Juran Alas, Baru, Kalimango dan Dalam.
Kondisi terparah dialami warga Desa Baru, di mana tiga rumah yang tercatat milik Mahsun, Astaman dan Harianto hanyut, setelah diterjang banjir. Selain itu, 20 rumah warga lain mengalami rusak parah.