Daftar tunggu haji di Mataram tercatat 22.000 orang

id daftar tunggu haji,haji 2024

Daftar tunggu haji di Mataram tercatat 22.000 orang

 Jamaah calon haji Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengurus perlengkapan administrasi keberangkatan ke Tanah Suci musim haji 2024 di Kantor Kementerian Agama setempat. (ANTARA/Nirkomala)

Artinya, calon haji itu diprediksi akan berangkat ke Tanah Suci sekitar 37 tahun hingga 38 tahun lagi
Mataram (ANTARA) - Kantor Kementerian Agama Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan jumlah calon haji reguler di Kota Mataram yang masuk daftar tunggu tercatat sekitar 22.000 orang.

Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Mataram H Kasmi di Mataram, Senin, mengatakan melihat jumlah calon haji itu diprediksi daftar tunggunya mencapai 37 tahun hingga 38 tahun.

"Artinya, calon haji itu diprediksi akan berangkat ke Tanah Suci sekitar 37 tahun hingga 38 tahun lagi," katanya.

Baca juga: Kota Mataram dapat 220 kuota cadangan jamaah calon haji pada 2024
Baca juga: Empat calon haji asal Mataram tunda keberangkatan ke tanah suci tahun ini


Menurut dia, lamanya daftar tunggu pemberangkatan jamaah calon haji terjadi karena peningkatan jumlah pendaftar haji setiap bulan sejak kepulangan jamaah haji tahun 2022 atau setelah pandemi COVID-19.

"Masyarakat yang mendaftar haji mulai meningkat sejak kepulangan jamaah haji musim haji pada bulan Agustus 2022," katanya.

Sejak saat itu, lanjut dia, jumlah pendaftar haji dalam sebulan tidak pernah kurang dari 150 orang per hari. Jumlah itu sudah hampir mendekati kondisi normal sebelum COVID-19 sekitar 200 orang.

"Saat puncak pandemi COVID-19, pendaftar haji dalam sebulan di bawah 50 orang, bahkan pernah ada 25 pendaftar. Namun, sekarang Alhamdulillah jumlahnya hampir normal," katanya.

Baca juga: Biaya perjalanan ibadah haji 2024 di Lombok Rp58,6 juta

Terkait dengan hal itu, Kasmi menyarankan kepada masyarakat yang mampu dan memiliki anak atau cucu berusia minimal 12 tahun hendaknya bisa langsung didaftarkan.

Dengan demikian, kata dia, ketika nomor porsi mereka keluar untuk berangkat, mereka masih muda dan sehat. Untuk daftar nomor porsi, masyarakat menyetorkan biaya Rp25 juta.

"Dana Rp25 juta itu sekaligus sebagai setoran awal, sehingga ketika melakukan pelunasan biaya perjalanan ibadah haji (Bipih), maka calon haji tinggal menambahkan kekurangan dari besaran Bipih pada tahun keberangkatan," katanya.

Baca juga: Dinkes berikan edukasi gizi bagi jamaah calon haji Mataram

Kasmi menambahkan, semakin panjangnya daftar tunggu haji di daerah ini menjadi satu indikasi meningkatnya animo umat Muslim melaksanakan rukun Islam ke lima sekaligus peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Baca juga: Dinkes sebut 80 persen calon haji Mataram sudah periksa kesehatan