Mantan Menteri Jonan harap kerja sama Indonesia-Jepang menguntungkan

id Ignasius Jonan,Jepang,kerja sama Indonesia-Jepang,kereta api

Mantan Menteri Jonan harap kerja sama Indonesia-Jepang menguntungkan

Mantan Menteri Perhubungan dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan meraih Bintang Tanda Jasa: The Order of the Rising Sun, Gold and Silver Star dari Pemerintah Jepang di Tokyo, Rabu (9/11). (ANTARA/ Juwita Trisna Rahayu)

Tokyo (ANTARA) - Mantan Menteri Perhubungan dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan berharap generasi mendatang dapat meningkatkan kerja sama Indonesia dan Jepang yang lebih baik dan menguntungkan.

“Saya sangat berharap generasi muda bisa membangun kerja sama yang jauh lebih baik dan saling menguntungkan bagi kedua negara,” kata Jonan dalam konferensi pers usai menerima penghargaan dari Pemerintah Jepang di Tokyo, Rabu.

Jonan dianugerahi Bintang Tanda Jasa: The Order of the Rising Sun, Gold and Silver Star atas kontribusinya bagi peningkatan hubungan Indonesia-Jepang di bidang ESDM dan transportasi.

Dia menjelaskan ke depannya baik bentuk kerja sama maupun ekspektasi dari kerja sama itu berbeda seiring dengan perubahan zaman dan generasi. “Jadi intinya, (saya berharap) kerja sama yang baik, menguntungkan dan fair (adil),” katanya.

Setelah selesai dari tugas publik sebagai menteri, Jonan saat ini menjadi presiden komisaris dan komisaris independen perusahaan teknologi informatika PT Anabatic Technologies yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia.

Jonan menyebutkan salah satu pemegang saham perusahaan tersebut adalah perusahaan Jepang, yaitu Toyo Information Systems. “Ini kerja sama yang nyata karena saya juga sebagai chairman di Indonesia membangun komunikasi lebih baik dengan pemegang saham pengendali di Jepang,” katanya.

Baca juga: Kemenkeu berikan piagam penghargaan NTB atas raihan opini WTP
Baca juga: PLN sabet lima penghargaan Indonesia Digital Innovation and Achievement Award 2022

Jonan dianggap berkontribusi pada peningkatan hubungan Indonesia dan Jepang sebab saat menjabat Menteri Perhubungan, Jonan memilih Patimban menjadi pelabuhan baru dengan bermitra bersama Jepang dalam pengembangan pelabuhan baru dan menetapkan dasar kebijakan agar pelabuhan tersebut dikelola dalam bentuk manajemen patungan Jepang-Indonesia.

Saat menjadi bos KAI pada 2009, dia mengupayakan peningkatan impor kereta api bekas dari Jepang. Sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jonan telah melakukan diskusi yang intens dengan pihak Jepang sehubungan dengan revisi rencana pengembangan Blok Masela yang mengarah ke keberhasilan proyek tersebut.