Pontianak (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Barat membuka pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023 melalui empat jalur yang bisa diikuti semua calon peserta didik baru tingkat SMA/SMK negeri di daerah itu.
"Dengan adanya pembukaan empat jalur ini, maka orang tua siswa bisa lebih mudah mendaftarkan anaknya di sekolah negeri tingkat SMA/SMK di Kalimantan Barat saat PPDB 2023 nanti," kata Kepala Disdikbud Kalbar Rita Hastarita di Pontianak, Senin.
Dia menjelaskan PPDB tingkat SMA/SMK negeri tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun sebelumnya, calon peserta didik hanya boleh mendaftarkan melalui satu jalur, sedangkan tahun ini semua jalur bisa dimanfaatkan sesuai tahapan.
Pendaftaran PPDB tahun ini, kata dia, dibuka dengan empat jalur penerimaan, mulai dari afirmasi, mutasi, prestasi, dan zonasi. "Jadi, jika ada siswa yang mendaftar jalur afirmasi dan tidak lolos maka mereka bisa mendaftar di jalur mutasi. Jika siswa tersebut tidak lolos jalur mutasi maka bisa kembali mencoba jalur prestasi berdasarkan nilai rapor untuk akademik dan yang non-akademik," katanya.
Calon peserta PPDB 2023 juga bisa mengikuti jalur zonasi karena dari masing-masing jalur ini waktu pendaftaran tidak sama.
"Sehingga di tahun ini seluruh calon siswa bisa mengikuti semua jalur penerimaan. Diawali dari jalur afirmasi yang mulai akan dibuka pada tanggal 19 Juni 2023 mendatang. Kalau misalnya tidak tertampung afirmasi 15 persen nanti yang tidak tertampung kalau ada orang tuanya ada perpindahan tugas maka bisa masuk ke jalur mutasi, jadi, bisa berpindah tidak masuk afirmasi pindah ke mutasi," katanya.
Rita menjelaskan untuk jalur prestasi 30 persen terbagi menjadi akademik 25 persen dilihat nilai rapor Bahasa Indonesia, IPA, IPS, Matematika, dan Bahasa Inggris, sedangkan lima persen non-akademik calon siswa yang prestasi mengikuti kompetisi.
Baca juga: Sekolah di NTT agar patuhi jumlah rombel PPDB 2023
Baca juga: Disdik Mataram tambah kuota zonasi PPDB menjadi 60 persen
Setelah itu, kata dia, yang tidak lulus di jalur prestasi bisa mendaftar ke jalur zonasi yang dengan kuota mencapai 50 persen. "Selama ini kasusnya ada anak yang tinggal tidak juga jauh dari sekolah tidak juga dekat tengah-tengah tapi nilainya bagus, jadi bimbang mau daftar lewat zonasi atau prestasi, yang jelas tidak membuat anak-anak kecewa, sudah coba prestasi tetapi tidak lulus, bisa coba zonasi lagi. Dengan adanya sistem ini, diharapkan kesempatan siswa untuk masuk sekolah yang diinginkan bisa lebih besar," tuturnya.