Dinas Dukcapil Lombok Barat turun ke desa melayani perekaman KTP-e

id Dukcapil Lombok Barat,Dinas Dukcapil Lombok Barat,KTP-e,Lombok barat

Dinas Dukcapil Lombok Barat turun ke desa melayani perekaman KTP-e

Warga saat mendaftar pembuatan administrasi kependudukan dari Dinas Dukcapil Lombok Barat, Nusa tenggara Barat, Rabu (5/7/2023) (ANTARA/Humas Pemkab Lombok Barat)

Mataram (ANTARA) - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat  turun ke desa-desa untuk memberikan pelayanan perekaman kartu tanda penduduk elektronik (KTP-e).

"Walaupun dengan keterbatasan sumber daya, kami berusaha memberikan pelayanan maksimal untuk perekaman kepada masyarakat yang sudah jadi wajib KTP," kata Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Lombok Barat Saepul Ahkam saat mendampingi para staf operatornya melakukan pelayanan adminduk di Desa Penimbung, Kecamatan Gunung Sari, Rabu.

Target utama kegiatan ini adalah perekaman kepada warga yang wajib KTP,  tetapi termasuk juga warga yang memiliki permasalahan dalam administrasi kependudukannya.

"Fokus kita sesungguhnya adalah perekaman. Karena saat ini sekolah masih libur, jadi kami menyasarnya lewat desa," katanya.

"Untuk berkas yang belum tuntas, kita akan bawa ke dinas untuk kita selesaikan. Sedangkan untuk sisa 20 warga yang belum rekam, bisa rekam di Kantor Camat Gunung Sari atau UPT kita di situ," katanya.

Di Kabupaten Lombok Barat sendiri per akhir Juni 2023 masih menyisakan 10.304 orang belum melakukan perekaman.

"Saat ini capaian kita sudah 98 persen lebih. Sisanya itu secara bertahap kita lakukan perekaman. Kami berharap masyarakat datang memanfaatkan pelayanan di Kantor Camat, UPT atau Kantor Dinas Dukcapil," katanya.

"Permasalahan adminduk ini banyak yang harus ditangani. Bahkan beberapa warga yang sudah lama menikah pun belum tertib adminduknya. Ini juga yang banyak datang," kata Abdul Haris yang merupakan Ketua Forum Kepala Desa Kecamatan Gunung Sari dan Batulayar (FK2GB).

Oleh karena itu, membludak masyarakat yang datang dan sempat terganggu oleh persoalan teknis server, masih ada warga yang belum sempat direkam.

"Masih ada 20 orang warga yang sampai sore ini belum bisa rekam. Kasihan mereka sudah antre lama, karena masalah teknis jadi tidak bisa dilayani," katanya.

Namun dirinya telah menyepakati dengan operator untuk tindak lanjutnya di kemudian hari.

"Warga yang belum tetap diberikan kesempatan untuk melakukan perekaman ke depannya," katanya.