Satpol PP Mataram bersama TNI/Polri siapkan operasi gabungan jelang Idul Fitri

id Patroli trantibum Mataram,satpol PP,TNI,polri,operasi gabungan,idul fitri

Satpol PP Mataram bersama TNI/Polri siapkan operasi gabungan jelang Idul Fitri

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Mataram Irwan Rahadi. (ANTARA/Nirkomala)

Baik itu potensi trantibum berupa petasan, lomba lari, panco, pukul sarung, kembang api, dan mercon yang kini mulai marak
Mataram (ANTARA) - Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyiapkan operasi gabungan bersama TNI/Polri untuk menekan potensi gangguan ketenteraman dan ketertiban umum (trantibum) menjelang Idul Fitri 1445 Hijriah.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Mataram Irwan Rahadi di Mataram, Jumat, mengatakan kegiatan tersebut untuk meminimalkan potensi trantibum dalam bentuk apapun menjelang Lebaran 2024.

"Baik itu potensi trantibum berupa petasan, lomba lari, panco, pukul sarung, kembang api, dan mercon yang kini mulai marak," katanya.

Baca juga: Gubernur NTB mengapresiasi penegak hukum jaga keamanan Ramadhan-Lebaran

Dari sekian banyak potensi gangguan trantibum itu, katanya, kegiatan yang paling diantisipasi oleh tim gabungan berupa perang mercon yang embrio bunyi petasan sudah mulai muncul dalam tiga hari terakhir.

"Ledakan-ledakan mercon dan kembang api, sudah mulai muncul dan itulah akan menjadi target yang akan kita sisir melalui operasi gabungan," katanya.

Apalagi, katanya, pekan depan anak-anak mulai libur sekolah sehingga pengawasan dan patroli harus ditingkatkan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Dari hasil patroli mandiri yang dilakukan selama bulan Ramadhan, potensi gangguan kamtibmas sudah dipetakan, antara lain di pinggir Kali Jangkuk yang setiap tahun menjadi tempat pengawasan.

Baca juga: Polres Bima mulai berjaga menjelang Lebaran 2023

Bisanya setiap hari libur pada Sabtu dan Minggu, gerombolan anak dari utara kali dan selatan Kali Jangkuk akan "perang" petasan dan kembang api.

Ia menyebut hal itu berbahaya sebab kembang api bukan diarahkan ke atas melainkan ke depan atau saling serang antara kelompok di sisi utara dan selatan kali.

"Inilah yang bisa memicu dampak berbahaya tidak hanya untuk mereka tapi juga bagi warga sekitar," katanya.

Baca juga: Kapolda NTB sebutkan 35 posko siap bantu penanganan mudik Lebaran 2023

Di samping itu, katanya, potensi permainan lainnya perlu menjadi atensi, seperti permainan perang sarung di kawasan Puring SMAN 5 Mataram, balap lari dan balap motor di Jalan Adi Sucipto, Udayana, Jalan DR Sujono, dan kawasan Sayang-Sayang.

Terkait dengan itu, pihaknya berharap peran serta orang tua melakukan pengawasan lebih optimal terhadap anak-anak saat libur sekolah.

"Setidaknya maksimal pukul 00.00 Wita, orang tua sudah bisa pastikan anak-anak mereka berada di rumah tidak berkeliaran di luar," katanya.

Baca juga: Kapolda NTB mengerahkan 1.716 personel amankan mudik Lebaran