Jakarta Film Week angin segar bagi pelaku industri di Indonesia

id Jakarta film week,Jakarta film fund

Jakarta Film Week angin segar bagi pelaku industri di Indonesia

Jakarta Film Week (ANTARA/HO)

Jakarta (ANTARA) - Plt. Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta, Gumilar Ekalaya, mengatakan festival film Jakarta Film Week menjadi angin segar bagi pelaku industri perfilman untuk kembali menghadirkan tontonan serta ruang edukasi dan mempromosikan bakat baru yang bermanfaat untuk ekosistem perfilman.

“Ini juga menjadi bagian dari upaya bersama membangun kembali sinema Indonesia serta yang tidak kalah pentingnya tujuan dari Jakarta film ini adalah sebagai bagian dari upaya untuk membantu para produser produser lokal," kata Gumilar dikutip dari siaran resmi, Rabu.

Festival yang diinisiasi diinisiasi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta memiliki program Jakarta Film Fund, kompetisi ide cerita untuk pembuatan film pendek yang memberi dukungan produksi, teknis, dan pelatihan untuk lima proposal terpilih.

Dia menjelaskan, lima proposal terpilih memiliki keberagaman narasi yang patut diapresiasi karena membuktikan tingginya kreativitas pelaku industri kreatif lokal.

"Semoga hasil karya nanti sesuai dengan harapan kita bersama sehingga mampu menampilkan kepada publik jika karya-karya sineas Indonesia tidak kalah dengan karya-karya internasional serta besar harapan ini menjadi momentum kebangkitan industri kreatif di tengah pandemi,” kata Gumilar.

Pendaftaran peserta Jakarta Film Fund ditutup pada 12 September 2021. Hingga pendaftaran berakhir, telah terkumpul sebanyak 141 proposal film pendek.

“Kami menerima respons luar biasa dari para pembuat film di Jakarta yang masih punya mimpi kuat untuk terus berkarya di tengah pandemi. Ini sangat menggembirakan, sebab Jakarta Film Week tidak hanya menjadi momentum bangkit kembalinya industri perfilman, tapi juga mendorong regenerasi sineas di Indonesia,” kata koodinator program Jakarta Film Week Lisa Siregar.

Dari total proposal ide cerita yang telah terdaftar, finalis sudah melalui proses kurasi dan 10 proposal ide cerita terpilih berhak mengikuti pitching forum. Dari pitching forum tersebut, akan dipilih kembali lima proposal terbaik.

Kelima proposal terpilih yang akan mendapatkan dana bantuan produksi masing-masing sebesar Rp30 juta. Para juri terdiri dari Plt. Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta Gumilar Ekalaya, sutradara dan penulis skenario Yosep Anggi Noen dan sinematografer sekaligus perwakilan Dewan Kesenian Jakarta Agni Ariatama.

Peserta yang karyanya terpilih juga akan mendapat pembekalan movielab penyutradaraan, penulisan naskah dan penyuntingan gambar yang didampingi oleh mentor yang sudah berpengalaman di bidangnya.

Beberapa narasumber film maker nasional yang akan berpartisipasi antara lain penulis skenario Irfan Ramly, manajemen produksi film oleh Gita Fara, pengantar ediitng oleh Andhy Pulung dan penyutradaraan bersama Yosep Anggi Noen.

Berikut lima pemenang proposal ide cerita Jakarta Film Fund yang terpilih adalah; "And That What Married is" (Vivian Felicia Idris), "One Night in Chinatown" (William Adiguna), "Ringroad (Andrew Kose), "Sebelum malam Hari, Kita Masih Bersama" (Cindyfia Gusdiah Wati) dan "Suatu Hari di Tempat pemancingan" (Mohamad Alfath Kamil). Semua film yang telah selesai diproduksi akan ditayangkan pada saat festival berlangsung pada 18 hingga 21 November 2021.

Selain Jakarta Film Fund, masih ada program lainnya yang bisa diikuti oleh para pembuat film dalam dan luar negeri, yaitu program Film Submission. Pembuat film dapat berpartisipasi dengan mendaftarkan film panjang dan pendek melalui situs www.jakartafilmweek.com.

Pendaftaran film ini masih akan terus dibuka hingga 30 September 2021 mendatang. Film-film yang terdaftar akan diseleksi dan dapat memenangkan tiga kategori penghargaan, yaitu penghargaan film film panjang internasional terbaik, penghargaan film panjang Indonesia terbaik dan penghargaan film pendek internasional terbaik.