Pemkot Mataram menunda lanjutan pemasangan beronjong di Mapak Indah

id beronjong,mataram,mapak

Pemkot Mataram menunda lanjutan pemasangan beronjong di Mapak Indah

Empat kotak beronjong yang dipasang oleh Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, untuk mencegah abrasi di Lingkungan Mapak Indah, Kecamatan Sekarbela. ANTARA/HO-BPBD Kota Mataram

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menunda kelanjutan pemasangan beronjong di kawasan pesisir Mapak Indah, Sekarbela, karena terkendala faktor cuaca akibat gelombang pasang.

Kepala Pelaksana Bandan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Mahfuddin Noor di Mataram, Kamis, mengatakan, setelah dilakukan asesmen bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) di lapangan, masih terjadi gelombang pasang sehingga menjadi kendala.

"Setelah kita amati, permukaan air surut mulai pukul 05.00 Wita sampai 10.00 Wita, setelah itu siang sampai malam gelombang kembali pasang sehingga alat berat tidak bisa diturunkan dan pekerja tidak mungkin mau bekerja sepagi itu," katanya.

Karena itulah, lanjutnya, pemasangan beronjong di kawasan Pantai Mapak Indah ditunda hingga kondisi cuaca memungkinkan. Penundaan bisa jadi sampai sekitar akhir Februari atau awal Maret 2023, ketika kondisi gelombang sudah mulai normal.

Menurutnya, jumlah beronjong yang sudah dipasang saat ini baru empat kotak. Satu kotak beronjong berukuran panjang dua meter, lebar satu meter, dan tinggi 50 sentimeter.

"Empat kotak beronjong itu menghabiskan empat kubik batu, karena satu kotak beronjong berisi satu kubik batu," katanya.

Rencananya, tambah Mahfuddin, beronjong akan dibangun sepanjang 250-300 meter ke arah bagian utara dan selatan Mapak Indah, dengan memprioritaskan wilayah yang memiliki permukiman penduduk.

Selain telah dipasang beronjong, BPBD juga sudah memasang sekitar 300 karung khusus penahan gelombang berisi pasir, dan hingga kini masih utuh kendati tertimbun pasir.

"Karung khusus penahan gelombang itu bantuan dari Balai Wilayah Sungai (BWS) berukuran 1x1 meter dengan ketebalan tertentu sehingga tidak mudah hanyut oleh gelombang," katanya.

Diharapkan melalui upaya-upaya itu, dapat meminimalisir dampak gelombang pasang ke depan. Bahkan setelah beronjong rampung dipasang, pemerintah kota akan melakukan penghijauan dengan menanam pohon yang memiliki akar kuat dan khusus di daerah pesisir.

"Misalnya, pohon waru, cemara laut, dan jenis lainnya," katanya.