Mataram, NTB (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, memasang puluhan fasilitas kursi taman di sepanjang jalan protokol sebagai upaya meningkatkan pelayanan kepada warga kota.
Asisten II Bidang Pembangunan dan Perekonomian Setda Kota Mataram Miftahurrahman di Mataram, Jumat, mengatakan pemasangan kursi taman itu merupakan bagian dari penataan pedestrian Jalan Pejanggik dengan total anggaran Rp3,4 miliar yang bersumber dari APBD Kota Mataram.
"Untuk jumlah pastinya, kami belum hitung sebab pemasangan kita sesuaikan dengan ruang pedestrian yang ada. Yang jelas, lebih dari 20 unit," katanya.
Menurutnya, kursi taman yang dipasang itu diprioritaskan di tempat-tempat yang ramai seperti depan sekolah, perkantoran, pertokoan, dan layanan publik. Harapannya, keberadaan kursi tersebut bisa memberikan kenyamanan dan ruang bagi para pejalan kaki atau warga yang berolahraga saat ingin beristirahat sejenak.
Selain itu, pemasangan kursi taman di depan sekolah yang ada di Jalan Pejanggik seperti SMPN 1, SMPN 2, dan SMPN 15 Mataram, juga dapat digunakan pelajar ketika menunggu jemputan saat jam pulang sekolah, meskipun jumlahnya terbatas.
"Ini menjadi bagian dari pemenuhan kebutuhan masyarakat dan layanan publik," kata Miftahurrahman yang juga menjadi Pejabat Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram.
Dikatakan, pemasangan fasilitas kursi taman di trotoar itu tidak mengganggu atau mengambil hak pejalan kaki, sebab pedestrian yang dipasang kursi taman relatif memiliki ruang yang luas. "Keberadaan kursi taman yang kita pasang tidak mengganggu atau mengambil hak pejalan kaki," katanya.
Selain memasang fasilitas kursi taman, pemerintah kota juga memasang aksesori pengikat pohon di bagian bawah agar pohon-pohon pelindung di sepanjang jalan protokol bisa terlihat rapi dan tertata.
Baca juga: Disperkim Mataram mengajak anggota DPRD partisipasi kurangi RTLH
Baca juga: Pemkot Mataram berikan "trauma healing" siswa di wilayah konflik
"Untuk warga pengikat pohon dan kursi taman, kita sengaja ambil warga terang (kuning) dan menyesuaikan dengan ornamen pedestrian sebelumnya. Tidak ada unsur politik," katanya.